Suara Lintas Iman dari Puja Mandala Bali untuk Selamatkan Bumi

photo author
- Minggu, 21 September 2025 | 21:12 WIB
Doa bersama lintas iman dan deklarasi komitmen menjaga bumi sebagai amanah Tuhan dan warisan anak-cucu. Deklarasi tersebut dinamai dengan Deklarasi Puja Mandala, yang dideklarasikan pada rangkaian acara Draw the Line di Puja Mandala, Nusa Dua, Bali, Sabtu 20 September 2025
Doa bersama lintas iman dan deklarasi komitmen menjaga bumi sebagai amanah Tuhan dan warisan anak-cucu. Deklarasi tersebut dinamai dengan Deklarasi Puja Mandala, yang dideklarasikan pada rangkaian acara Draw the Line di Puja Mandala, Nusa Dua, Bali, Sabtu 20 September 2025

Pendeta Wisesa dari GKPB Bukit Doa mengajak umat Kristen mendorong kebijakan pro-lingkungan.

“Bumi adalah milik bersama. Kita perlu mendukung zero waste dan melawan konsumerisme. Dalam iman Kristen, setiap orang adalah bagian tubuh Kristus, artinya semua punya peran menjaga rumah bersama,” jelasnya.

Sementara itu, Jero Ketut Subianta dari Pura Jagatnatha menekankan kesucian laut. “Dalam Hindu, laut adalah sumber sekaligus tempat melebur kekotoran jasmani dan rohani. Nilai kesucian itu harus dijaga melalui ritual maupun perilaku,” paparnya.

Kearifan Lokal dan Pesan Universal

Penanggap dialog, Ida Bagus K. Susena dari Puskor Hindunesia, mengkritisi praktik pembangunan di Bali.

“Hutan dibabat, sawah dikonversi, villa berdiri di tempat yang tak pantas. Padahal Bali seharusnya jadi barometer penyelamatan lingkungan di dunia,” ujarnya.

Ia mengajak kembali pada prinsip Catur Hita Karana, yakni harmoni dengan Tuhan, sesama, dan alam.

Sisilia Nurmala Dewi, Indonesia Team Leader 350.org, menekankan pesan universal Bali.

“Ke Bali dunia datang berbondong-bondong. Dari Bali pula kita menebarkan pesan damai: berhenti sewenang-wenang terhadap sesama dan alam ciptaan. Di Puja Mandala, perbedaan adalah rahmat, keberagaman adalah kekuatan,” katanya.

Hening Parlan, Koordinator Nasional GreenFaith Indonesia, menambahkan bahwa suara iman adalah suara alam.

“Iman kepada Tuhan, dari agama apa pun, adalah cerminan kasih Tuhan pada ciptaan-Nya. Karena itu iman mengambil jalan kebaikan: berbuat baik dan mencegah kerusakan,” tegasnya.

Baca Juga: “Mental Stunting” Pejabat

Deklarasi Puja Mandala

Acara ditutup dengan doa bersama lintas iman dan pembacaan Deklarasi Puja Mandala. Deklarasi ini menegaskan bumi sebagai anugerah sekaligus amanah Tuhan yang wajib dijaga. Merawat lingkungan berarti memuliakan Sang Pencipta dan melindungi sesama manusia.

Deklarasi juga mengajak umat beriman mengubah niat, laku, dan doa menjadi aksi nyata ramah lingkungan, mendesak pemimpin agar menjadikan keadilan dan keberlanjutan sebagai dasar kebijakan, serta menyerukan solidaritas global lintas agama demi menyelamatkan warisan kehidupan bagi generasi mendatang.

Dari Bali, para pemimpin agama mengingatkan kita bahwa menjaga bumi adalah perintah luhur iman, sementara merusaknya adalah pelanggaran moral yang tak bisa ditunda penanganannya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X