Transisi Energi Tak Hanya Soal Mengganti Energi Kotor Menuju Energi Bersih, Tapi Juga Harus Adil Bagi Kelompok Rentan

photo author
- Senin, 10 Maret 2025 | 06:06 WIB
Energi hijau bukan sekadar keberlanjutan, tapi juga keadilan sosial. Jangan biarkan transisi energi menciptakan ketimpangan baru! (HukamaNews.com / Instagram @ecopeace_indonesia)
Energi hijau bukan sekadar keberlanjutan, tapi juga keadilan sosial. Jangan biarkan transisi energi menciptakan ketimpangan baru! (HukamaNews.com / Instagram @ecopeace_indonesia)

HUKAMANEWS Greenfaith - Transisi energi seringkali dipahami sebatas peralihan dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan seperti panel surya atau kendaraan listrik.

Namun, esensi transisi ini jauh lebih dalam, mencakup aspek keadilan sosial yang memastikan tidak ada pihak yang tertinggal dalam proses perubahan besar ini.

Jika kebijakan energi hanya menitikberatkan pada keberlanjutan tanpa mempertimbangkan aspek sosial, kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, masyarakat miskin, dan komunitas adat berpotensi semakin terpinggirkan.

Bayangkan sebuah skenario di mana industri batu bara ditutup tanpa menyediakan solusi bagi para pekerja yang kehilangan mata pencaharian mereka.

Baca Juga: Samsung Galaxy A56, A36, dan A26 Resmi Meluncur! Cek Spesifikasi dan Temukan Mana yang Paling Cocok untuk Anda!

Atau, energi terbarukan hanya dapat diakses oleh mereka yang memiliki kemampuan finansial memadai.

Situasi semacam ini justru menciptakan ketimpangan baru dalam masyarakat.

Oleh karena itu, transisi energi harus dilakukan dengan pendekatan yang inklusif, memastikan setiap individu mendapatkan akses yang setara terhadap energi bersih dan peluang ekonomi yang menyertainya.

Penting untuk mendorong kebijakan energi yang tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga berkeadilan.

Baca Juga: Wow! Infinix Hot 50 Pro Plus Turun Harga Drastis, Spesifikasi Sultan Cuma Rp2 Jutaan!

Energi terbarukan berbasis komunitas dapat menjadi solusi efektif dalam hal ini.

Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan distribusi energi, kita dapat memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Selain itu, pelibatan perempuan dalam sektor energi juga menjadi kunci penting.

Perempuan seringkali memiliki peran sentral dalam rumah tangga dan komunitas, sehingga partisipasi aktif mereka dalam pengelolaan energi dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan program energi terbarukan.

Baca Juga: Buruan Daftar! Tukar Uang Baru 2025 BI Dibuka Lagi, Ini Link dan Jadwalnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Instagram

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X