Cuan Dunia Usaha Terancam! Perubahan Iklim Bisa Gerus Pendapatan, WEF Tawarkan Peluang Pasar Hijau yang Menggiurkan

Kim Huay Neo, direktur pelaksana WEF, menegaskan pentingnya strategi bisnis yang sejalan dengan pelestarian ekosistem.

Menurutnya, inovasi yang mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus memperkuat daya saing perusahaan harus menjadi prioritas.

Setiap satu dolar AS yang diinvestasikan untuk adaptasi perubahan iklim, imbuh WEF, dapat mencegah kerugian hingga 19 dolar AS.

Ini menjadi sinyal jelas bagi perusahaan untuk mulai mengalihkan fokus pada strategi bisnis berbasis keberlanjutan.

Baca Juga: Ibunda Helena Lim Histeris di Sidang Vonis: Tukar Nyawa Saya Saja!

Namun, langkah ini membutuhkan komitmen kolektif.

WEF mendesak negara-negara untuk segera mengambil tindakan dalam menanggulangi perubahan iklim demi mencegah risiko titik kritis pada sistem bumi.

Peringatan para ilmuwan terkait ancaman terhadap lapisan es dan arus laut harus menjadi alarm bagi pengambil kebijakan di seluruh dunia.

Tindakan nyata diperlukan untuk memastikan keberlanjutan lingkungan, yang pada akhirnya akan menjaga stabilitas ekonomi global.

Selain dampak langsung terhadap pendapatan, perubahan iklim juga memicu transformasi besar dalam dinamika bisnis global.

Baca Juga: Survei: Kenapa Isu Lingkungan Masih Jadi 'Anak Tiri' bagi Umat Islam? Ini Fakta dan Dilema yang Harus Tahu!

Industri yang tidak beradaptasi dengan perubahan ini berisiko tergilas dalam persaingan.

Sebaliknya, mereka yang bergerak cepat memanfaatkan peluang di sektor pasar hijau akan menjadi pemain dominan dalam ekonomi masa depan.

Inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan adalah kunci untuk menghadapi perubahan iklim dan memanfaatkan peluang yang ada.

Dengan urgensi dan peluang yang disajikan oleh WEF, saatnya pelaku usaha melihat perubahan iklim bukan hanya sebagai tantangan, tetapi juga sebagai peluang untuk berinovasi.