bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Sinyal Kuning, Apindo Desak Pemerintah Buat Strategi Adaptif

Sabtu, 14 Juni 2025 | 21:14 WIB
Rupiah anjlok akibat faktor global dan domestik. Bagaimana dampaknya bagi ekonomi? Baca ulasannya di sini! (HukamaNews.com/ Net)

HUKAMANEWS - Sinyal lampu kuning dikeluarkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melihat angka pertumbuhan ekonomi4,87% pada kuartal I 2025. Ini lantaran angka itu lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,11%.

“Sinyal peringatan, bukan hanya bagi pemerintah maupun pelaku industri besar, tetapi juga untuk kita semua,” kata Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani, di Jakarta, Jumat, 13 Juni 2025.

Menurut Shinta, kondisi ini semakin menantang karena kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Data BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa lebih dari 40.000 pekerja telah mengajukan klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini. 

Baca Juga: Trio Rigen, Hifdzi, Rispo di Film GJLS, Karya dengan Kejeniusan yang Berhasil Bikin Kekacauan dan Kegoblokan Jadi Estetika

“Sektor tekstil, garmen, dan elektronik yang selama in menjadi tulang punggung industri padat karya adalah yang paling terdampak,” kata Shinta.

Ditambah adanya persaingan global yang makin ketat, ketidakpastian geopolitik, perubahan pola konsumsi masyarakat, dan menurunnya daya beli.

Apindo menyerukan refleksi dan penyusunan langkah baru yang adaptif, dengan pendekatan dan mentalitas baru. Ia menilai kewirausahaan memegang peran krusial, menempatkan UMKM sebagai pusat perubahan yang diharapkan, mengingat sektor ini menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia dan menyumbang lebih dari 61% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: KPK Usut Dugaan Gratifikasi Nikahan Anak Pejabat Kementerian PU, Uang Puluhan Juta Diduga Ditarik dari Bawahan untuk Pesta Mewah!

Apindo mencatat adanya 73.992 pekerja yang menjadi korban PHK dari 1 Januari hingga 10 Maret 2025. Angka ini diperoleh dari data pekerja yang tidak lagi terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan selama periode tersebut.

Sementara itu, data dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan angka PHK yang lebih rendah, yakni 26.455 orang hingga 20 Mei 2025. Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah dengan jumlah korban PHK terbanyak, yaitu 10.695 orang, diikuti Jakarta sebanyak 6.279 orang, dan Riau dengan 3.570.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Indonesia pada Februari 2025 menjadi 3,67 juta orang, naik sekitar 83.000 orang dari periode yang sama tahun lalu.***



Tags

Terkini