HUKAMANEWS - Pasar saham Indonesia kembali bergejolak seiring dengan ketidakpastian ekonomi global.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,78 persen di level 6.749,6, setelah sempat menguat di sesi awal perdagangan.
Peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto seharusnya menjadi katalis positif bagi pasar, tetapi justru dibayangi aksi jual yang membuat IHSG sulit bangkit.
Aksi jual tidak hanya terjadi di pasar Indonesia, tetapi juga di bursa Asia yang dipenuhi ketidakpastian.
Baca Juga: Google Pixel 9a Bocor Lagi! Desain Baru Tanpa Kamera Bump Jadi Sorotan
Indeks Nikkei Jepang anjlok 1,06 persen, sementara KOSPI Korea Selatan turun 0,35 persen.
Di sisi lain, indeks ASX200 Australia masih mampu bertahan dengan kenaikan tipis 0,14 persen.
Meski data inflasi Singapura yang melambat ke 1,2 persen secara tahunan memberikan harapan bagi pelaku pasar, sentimen negatif masih mendominasi.
Danantara Diluncurkan, Pasar Merespons dengan Skeptis?
Peluncuran BPI Danantara yang bertujuan memperkuat investasi dan mendorong pembangunan ekonomi nasional ternyata tidak langsung mendapatkan respons positif dari pasar.
Empat saham BUMN yang masuk dalam skema Danantara justru mengalami tekanan jual.
Baca Juga: Megawati dan Pembangkangan Politik
- BBRI naik tipis 0,77 persen ke Rp3.920.
- BMRI turun 0,98 persen ke Rp5.025.
- BBNI anjlok 2,32 persen ke Rp4.200.