HUKAMANEWS – PT Pertamina (Persero) mengumumkan kenaikan harga BBM nonsubsidi terhitung mulai hari ini Jumat (1/9/2023).
Ada empat jenis BBM nonsubsidi yang mengalami kenaikan harga, yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. Sedangkan BBM jenis Pertalite masih sama di harga yang sama Rp 10.000 per liter dan Biosolar tetap pada Rp 6.800 per liter.
Dalam situs MyPertamina tertulis, di DKI Jakarta, harga Pertamax naik menjadi Rp 13.300 per liter dari sebelumnya Rp 12.400 liter.
Baca Juga: LEBIH EKONOMIS hingga 32 Persen! Begini Cara Top Up Koin TikTok dengan Mudah, Murah, dan No Ribet
Adapun BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo naik menjadi Rp 15.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.400 per liter.
Selanjutnya, Pertamina Dex naik dari Rp 14.350 per liter menjadi Rp 16.900 per liter. Harga Dexlite bertambah menjadi Rp 16.350 per liter dari Rp 13.950 per liter
"Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum," tulis keterangan Pertamina dalam situsnya.
Baca Juga: Jumat 1 September 2023, Lokasi SIM Keliling Jakarta di Lima Titik
Berlaku di 9 Wilayah
Masih menurut keterangan Pertamina dalam situsnya, kenaikan harga BBM nonsubsidi ini juga berlaku di sembilan wilayah lain di Indonesia.
Sembilan wilayah itu yakni Aceh, Kepulauan Seribu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Berikut daftar harga terbaru BBM Pertamina per 1 September 2023 di DKI Jakarta dan sekitarnya:
- Pertalite: Rp 10.000 per liter
- Pertamax: Rp 13.300 per liter
- Pertamax Turbo: Rp 15.900 per liter
- Dexlite: 16.350 per liter
- Pertamina Dex: Rp 16.900 per liter
- Pertamax Green 95: Rp 15.000 per liter
Sebagai informasi, harga BBM Pertamina di masing-masing provinsi berbeda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti biaya distribusi.