HUKAMANEWS – Meskipun kehadirannya paling bontot di antara semua platform media sosial di Indonesia, namun TikTok mampu mencuri perhatian masyarakat di Tanah Air di semua usia.
Menariknya, di platform TikTok Anda tak hanya bersenang-senang dan menjalin pertemanan, Anda juga bisa meraup cuan di sini. Karena, satu paket platform TikTok ada menu TikTok Shop di mana Anda bisa melakukan jual beli.Unggahan video pun bisa dimonetasi.
Berbicara soal cuan, menu live streaming menjadi ladang uang baru bagi kreator live streaming. Saat live , Anda bisa mengumpulkan stiker yang dilempar oleh para penonton yang nantinya bisa dikonversi dengan uang beneran.
Ada berbagai macam jenis stiker dengan nilai koin yang berbeda, mulai dari 1 koin hingga puluhan ribu koin.
Untuk bisa memberikan gift berupa stiker, Anda harus memiliki coin terlebih dahulu.
Koin ini bisa didapat dari ‘memulung’ dari kotak harta karun (korun) yang biasa dilempar saat live berlangsung. Namun, untuk mendapatkan koin dari kotak korun tentu harus bersaing dengan banyak penonton lain.
Cara pintas yang bisa dipakai untuk mendapatkan koin yakni dengan melakukan top up koin.
Top up koin ini bisa dilakukan langsung dari aplikasi TikTok melalui HP, atapun dengan membelinya melalui website resmi TikTok.
Menariknya, ternyata membeli koin TikTok melalui web resmi tiktok lebih ekonomis hingga 32 persen ketimbang membeli instant langsung dari aplikasi di ponsel.
Baca Juga: Siapa Sebenarnya MAFIA HUKUM?
Ada beragam paket koin TikTok yang bisa kamu beli. Dikutip dari laman resmi TikTok, berikut ini daftar paket koin TikTok beserta nominal harganya yang bisa dibeli melalui website resmi TikTok.
- 70 koin: Rp 11.900
- 350 koin: Rp 59.500
- 700 koin: Rp 119.000
- 1.400 koin: Rp 238.000
- 3.500 koin: Rp 595.000
- 7.000 koin: Rp 1.190.000
- 17.500 koin: Rp 2.975.000.
Selain daftar di atas, Anda juga dapat membeli paket koin khusus dengan harga lebih dari Rp2.975.000.
Artikel Terkait
Empat Cara Terhindar Penipuan Lelang Online di Aplikasi Telegram
Punya Aplikasi SeHaTi, Seluruh Daerah Harus Update Komoditas Penyumbang Inflasi