HUKAMANEWS - Fenomena belanja “Rohana” (rombongan hanya nanya) dan “Rojali” (rombongan jarang beli) yang viral belakangan ini, ternyata menyimpan pesan serius soal kondisi ekonomi masyarakat di kota-kota besar.
Di balik candaan dan viralnya istilah ini di media sosial, tersimpan potret nyata tentang tekanan ekonomi yang dialami warga perkotaan.
Tak sedikit masyarakat yang hanya mampir ke pusat perbelanjaan untuk sekadar melihat-lihat tanpa melakukan transaksi.
Bukan karena mereka tak mau belanja, tapi karena daya beli yang semakin melemah akibat penghasilan stagnan dan harga kebutuhan pokok yang terus meroket.
Baca Juga: Waspada Jangan Asal Beli! Ini 16 Kosmetik Berbahaya yang Dilarang BPOM, Cek Daftarnya di Sini
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov, menyebut fenomena ini bukan sekadar tren gaya belanja, tapi cermin dari meningkatnya tekanan ekonomi di masyarakat urban.
Kondisi ini perlu jadi perhatian serius karena bisa berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam diskusi yang digelar pada Rabu, 30 Juli 2025, Abra menyebutkan bahwa angka kemiskinan di wilayah perkotaan justru mengalami kenaikan, dari 6,66 persen pada September 2024 menjadi 6,73 persen pada Maret 2025.
Angka ini menunjukkan bahwa program pengentasan kemiskinan yang dijalankan pemerintah belum mampu menyentuh akar masalah di daerah urban.
Penyebab utama lonjakan ini dipicu oleh naik-turunnya harga kebutuhan pokok, biaya transportasi yang meningkat, serta harga hunian yang kian tak terjangkau.
Warga kota yang mayoritas menggantungkan hidup dari sektor informal, kini mulai merasakan tekanan hebat karena pendapatan tak sebanding dengan kenaikan biaya hidup.
Kondisi ini lantas mengubah perilaku konsumsi masyarakat.
Jika sebelumnya masyarakat masih menyisihkan uang untuk hiburan atau kebutuhan sekunder seperti pakaian, kini semua difokuskan untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal.
Pusat-pusat perbelanjaan pun ikut terdampak, karena berkurangnya minat belanja masyarakat akibat lesunya daya beli.
Artikel Terkait
Squid Game Season 3 Siap Tayang Tayang 27 Juni 2025 di Netflix, Jadi Penentu Nasib Seong Gihun
Lahir Weton Pahing? Hati-hati di Bulan Suro, Bisa Ketiban Rezeki Deras atau Justru Gangguan Mistis Tanpa Sadar
Malam 1 Suro Bertepatan dengan Jumat Kliwon, Ini Beberapa Larangan yang Diwariskan Secara Turun Temurun dalam Tradisi Jawa
Punya Mata Biru Memikat, Kucing Himalaya Ternyata Hasil Persilangan Tak Biasa yang Bikin Penasaran
Tayang Hari ini! Squid Game Season 3 Resmi Ditayangkan di Netflix, Kisah Pertarungan Gi-hun Makin Menegangkan