HUKAMANEWS - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan signifikan pada perdagangan Senin (24/3/2025).
Jelang pengumuman struktur pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), IHSG anjlok hingga menyentuh level 5.967,1 pada sesi pertama.
Pelemahan ini memunculkan spekulasi bahwa investor cemas terhadap dampak keputusan strategis Danantara terhadap pasar modal.
Lalu, apakah benar Danantara menjadi biang keladi anjloknya IHSG?
IHSG Merah, Danantara Jadi Kambing Hitam?
Sejak awal perdagangan, IHSG bergerak dalam tren negatif dan semakin dalam mendekati sesi siang.
Kondisi ini langsung dikaitkan dengan agenda pengumuman struktur pengurus Danantara yang dinilai dapat mengubah peta investasi nasional.
Namun, CEO Danantara, Rosan Roeslani, buru-buru menepis anggapan tersebut.
Ia menegaskan bahwa fundamental emiten domestik masih dalam kondisi sehat dan pelemahan IHSG dipengaruhi faktor eksternal.
Baca Juga: Usai Malang, Kini Surabaya Bergerak Tolak UU TNI dan Kembalikan TNI ke Barak, Militer Jangan Arogan!
Faktor Global dan Tekanan Investor Asing
Analis pasar menyebutkan bahwa sentimen negatif di bursa bukan hanya berasal dari dalam negeri.
Faktor eksternal seperti kebijakan perdagangan global dan kondisi ekonomi dunia juga berperan dalam penurunan IHSG.
Selain itu, aksi jual besar-besaran oleh investor asing semakin memperburuk tekanan di pasar.
Artikel Terkait
Mau Ekonomi Dalam Negeri Tumbuh Stabil, Saatnya Urusi Investor Lokal dan UMKM
IHSG Tiba-Tiba Pulih! Apakah Ini Peluang Emas atau Sinyal Ambruk Lebih Dalam?
Sebelum Nekat Berhutang, Pilah Dulu Mana Kebutuhan Prioritas Untuk Lebaran Nanti, Jangan Sampai Gagal Bayar
Angka Pembiayaan Pinjaman Konsumsi Selama Lebaran Nanti Diperkirakan Capai Tujuh Trilyun Lebih
IHSG Anjlok Bukan Karena Sri Mulyani, tapi Beban Utang yang Tak Terbendung