Sekarang, orang yang sama ngomong lagi investasi dari Abu Dhabi gara-gara Danantara, 10 miliar dolar lagi.
"Gini deh, kalo masih hanya sebatas kata "mau" atau omongan "hahahihii" lebih baik jangan disounding ke rakyat dulu."
Pertanggungjawabannya besar.
Kata "Mau investasi" dalam G to G atau B to B artinya sudah ada agreement resmi dari kedua pihak, lokasinya sudah ada, skemanya ada, strukturmya sudah ada, dll bukan dengan omon-omon.
Pemimpin di negara kita terlalu sering LIP SERVICE ke rakyatnya agar terdengar seolah-oleh KEREN, dan mengundang gemuruh tepuk tangan, ujung-ujungnya hanya gigit jari karena tidak ada yang investasi sama sekali.
"Apakah Luhut pernah meminta maaf soal itu? Tidak sama sekali. Enak betul NGIBUL di negeri ini. Ngomong besar, aktualisasi NOL...!"
"Luhut...KAU jangan ulang2 lagi yang begini2 ya...gak baik."
"STOP bicara berlebihan, bikin MALU bangsa saja...! Kalo mau B#COT ke negara lain saja...!".***
Artikel Terkait
Benarkah Dugaan Danantara Kelola Duit Judi Online, Ribuan Triliunan Rupiah Ajaib Tanpa Transparansi, Akuntabilitas Secara Hukum? Ngeri-ngeri Sedap
Ponakan Petinggi Ini Disebut-sebut Jadi Bos Danantara yang Bakal Kelola Rp14.715 Triliun, Jangan Sampai Jadi Bancakan, Hukuman Mati Saja Tak Cukup!
Sosok Inisiator Danantara, Burhanuddin Abdullah, Pernah Terseret Vonis 5 Tahun Penjara, dan Tahu Aliran Dana BI Rp100 Miliar yang Diselewengkan
Rosan Roeslani Pastikan Danantara Tak Kebal Hukum, KPK Bisa Periksa Jika Ada Indikasi Kriminal
Netizen Cuma Berucap Innalillahi Wa Inna Ilahi Roji'un Saat Lihat Pengurus Danantara, Bersiaplah Badai di Depan Mata