Tradisi Tingalan Jumenengan Mangkunegaran Dorong Pertumbuhan Wisata dan Kuliner Domestik

photo author
- Sabtu, 8 Februari 2025 | 14:19 WIB
Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, tampil saat gelaran tradisi Tingalan Jumenengan, di Surakarta, Jumat (7/2)  (Elizabeth Widowati )
Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, tampil saat gelaran tradisi Tingalan Jumenengan, di Surakarta, Jumat (7/2) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS – Kegiatan Tingalan Jumenengan yang dikenal sebagai tradisi peringatan kenaikan tahta, mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Acara yang dihadiri oleh ratusan tamu yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintahan, politisi, hingga para selebritas, dirasakan mendongkrak sektor wisata dan kuliner.

Seperti disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno , pihaknya mengapresiasi kiprah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo (Gusti Bhre), yang secara langsung aktif berkontribusi dalam sektor pengembangan pariwisata di Kota Surakarta.

“Karena pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, banyak ditopang dari sektor konsumsi dengan pariwisata,” kata Sumarno, seusai menghadiri Tingalan Jumenengan atau kenaikan tahta ke-3 KGPAA Mangkunegara X di Solo, Jumat, 7 Februari 2025.

Baca Juga: Samsung Resmi Hentikan Dukungan! Cek Apakah HP Galaxy Kamu Masuk Daftar Ini

Ditambahkan, tiga tahun Gusti Bhre menduduki tahta, Pura Mangkunegaran dinilai lebih inklusif mulai dari pengenalan budaya di Pura Mangkunegaran, hingga menawarkan pengalaman kulineran ala keraton melalui Resto Pracima Tuin.

“Mudah-mudahan menjadi salah satu daya tarik destinasi wisata di Jawa Tengah,” ucapnya. 

Sumarno berharap, Gusti Bhre terus bisa mengembangkan kebudayaan di Surakarta, baik dalam bentuk kesenian maupun kuliner.

Baca Juga: Herman Purwanto Ubah Sampah Organik Jadi Sebuah Tas Cantik Berkelas

Sementara itu, Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan selama tiga tahun terakhir.

Ia mengatakan, keseimbangan antara warisan budaya dan inovasi masa depan menciptakan suatu keselarasan. Hal itu bisa menjadi fondasi manusia agar terus harmonis dan berkelanjutan.

“Mari bersama-sama kita membangun peradaban yang lebih bermakna bagi generasi mendatang,” kata Gusti Bhre.

Baca Juga: Menteri HAM Natalius Pigai Habis-Habisan Dikritik DPR, Siti Aisyah: Saya Tidak Lihat Apa yang Bapak Kerjakan di 100 Hari Ini

Ia percaya, dengan melestarikan masa lalu, dapat memperkuat masa kini untuk membangun masa depan.

“Mari bersama-sama kita membangun peradaban yang lebih bermakna bagi generasi mendatang. Kita percaya, dengan melestarikan masa lalu, kita memperkuat masa kini untuk membangun masa depan,” tuturnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X