Benarkah Ada Dugaan Data Nasabah Bank Mandiri Dijual di Dark Web? Jika Benar, Kasusnya Sama Seperti Peretasan PT KAI

Bisa bisa dimanfaatkan buat hal hal berbahaya.

Baca Juga: Kesulitan Dapat Jodoh? Cek Fitur 10 Aplikasi Kencan Favorit 2024, Dijamin Asik dan Gampang

Pratama jelaskan Stormous masuk ke sistem PT KAI melalui kredensial internal yang diperoleh melalui teknik phising atau mungkin dibeli dari peretas lain yang gunakan malware log stealers.

Kasus ini sama dengan dugaan kebocoran data di PT Bank Mandiri. Mungkinkah peretas menggunakan teknik serupa seperti phising atau pembelian kredensial untuk dapat akses ke sistem perbankan?

Ancaman seperti ini harus segera diatasi dengan memperkuat keamanan karyawan dan sistem internal.

Jadi gak cuma sistem keamananan aja yang dibagusin, karyawannya juga harus bener.

Baca Juga: Samsung Umumkan Juara SIC Batch 5, Inovasi AI dan IoT Karya Anak Muda, Bikin Solusi Keren Buat Masalah Sehari-hari!

Serangan pada KAI tunjukkan bahwa peretas bisa berada dlm sistem perusahaan selama berminggu2 tanpa terdeteksi,seperti yg diakui Stormous bahwa mereka berhasil ada di sistem selama 1 minggu.

Ada kemungkinan serupa bisa terjadi di Bank Mandiri, jika mitigasi tdk dilakukan dengan cepat dan efisien.

Yuk langkah cepet yuk. Jgn sampai kejadian berulang & akhirnya terlambat.

Walaupun PT KAI telah melakukan mitigasi dengan menonaktifkan portal VPN dan menghapus kredensial yang dicuri, geng Stormous mengklaim langkah tersebut tidak efektif. Kok bisa?

Ya karena sudah terlambat. karena mereka sudah menanamkan backdoor di sistem KAI. Ini memperlihatkan kelemahan dalam penanganan serangan siber.

Baca Juga: Chikita Meidy Tersandung Kasus Hukum Usai Dilaporkan Sang Sahabat, Inilah Sumber Kekayaan yang Dihebohkan!

Jangan sampai kelamaan lagi lho.

Perlu diingat, mitigasi yang tidak komprehensif berpotensi menyebabkan serangan berulang. Kejadian ini harus dapat perhatian dan penanganan khusus, jangan ada lagi kebocoran data.