Aplikasi Temu: Si Pendatang Baru yang Mengancam Dominasi UMKM Lokal?

photo author
- Selasa, 25 Juni 2024 | 09:00 WIB
Aplikasi Temu, yang mengundang kekhawatiran Menkop UKM Teten Masduki terhadap keberlangsungan UMKM Indonesia
Aplikasi Temu, yang mengundang kekhawatiran Menkop UKM Teten Masduki terhadap keberlangsungan UMKM Indonesia

 

HUKAMANEWS - Di era digital ini, persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Tak terkecuali bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Munculnya platform e-commerce baru bernama Temu, aplikasi besutan Pinduoduo asal China, memicu kekhawatiran bagi para UMKM lokal. 

Adalah Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang mengungkapkan keresahannya terhadap kehadiran aplikasi Temu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin pekan lalu. 

Teten menyebutkan, kehadiran aplikasi Temu ini bahkan dianggap lebih berbahaya daripada TikTok Shop yang dulu sempat menjadi polemik. Pasalnya, aplikasi ini bisa memfasilitasi perdagangan cross border atau dari luar negeri sehingga sangat mengancam produk-produk UMKM.

 Baca Juga: Viral Akun TikTok Chairul Tanjung Bagi-Bagi Hadiah, Benarkah atau Hanya Akun Palsu? Simak di Sini!

"Ini yang saya khawatir ada satu lagi satu aplikasi digital, cross border yang saya kira akan masuk ke kita dan ini lebih dahsyat dari TikTok (shop)," kata Teten dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (10/6). 

Bagaimana Temu Mengancam UMKM Lokal? 

Aplikasi Temu menawarkan berbagai produk dengan harga yang sangat murah, bahkan di bawah harga pasar. Aplikasi ini langsung menghubungkan produk-produk dari pabrik kepada pembeli. Tak lagi ada reseller, affiliator dan pihak ketiga dalam rantai pasok tersebut sehingga lebih bahaya bagi UMKM. 

Kekuatan Temu terletak pada kemampuannya untuk menjangkau konsumen secara luas melalui media sosial dan komunitas online.

Baca Juga: Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Menkominfo Ungkap Pemerintah Tidak Akan Bayar Uang Tebusan

Pengguna Temu dapat mengundang teman dan keluarga mereka untuk membeli produk bersama, sehingga mendapatkan harga yang lebih murah melalui komunitas online.

Inilah yang membuat UMKM lokal kesulitan bersaing dalam menarik minat pembeli. 

Di sisi lain, masih minimnya dukungan dan edukasi dari pemerintah terhadap UMKM dalam menghadapi gempuran platform e-commerce asing seperti Temu.

Baca Juga: Skandal Karen Agustiawan, Mantan CEO Pertamina Divonis 9 Tahun Penjara karena Korupsi LNG Oleh Pengadilan Tipikor Jakarta 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X