Tantangan masa depan Indonesia sangat komplek, jika mengabaikan penegakkan hukum yang berkeadilan maka mimpi Indonesia dapat menghadapi dampak besar karena situasi geopolitik dan ekonomi dunia dan perubahan iklim yang sangat berdampak bagi stabilitas ekonomi Indonesia.
Kepemimpinan Prabowo-Gibran harus memulai kebijakan yang serius tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Harus ada sinergitas lintas lembaga untuk melahirkan komitmen bersama, tidak ada ampun bagi koruptor.
Kebijakan Ekonomi Pancasila dan Visi Prabowo
Prabowo, dalam bukunya "Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045", menekankan pentingnya kembali ke prinsip Ekonomi Pancasila. Ia percaya bahwa kembali ke nilai-nilai fundamental Pancasila, terutama dalam aspek ekonomi, dapat menjadi solusi untuk mengatasi ketimpangan dan oligarki yang selama ini menghambat pemerataan kesejahteraan.
Prabowo mengkritik dominasi segelintir kelompok yang menguasai sebagian besar sumber daya ekonomi nasional. Ketimpangan ini, menurutnya, menghambat terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, ia berencana mendorong kebijakan yang lebih pro-rakyat, dengan memastikan sumber daya alam Indonesia dikelola untuk kepentingan bangsa, bukan untuk keuntungan kelompok tertentu saja.
Dalam strategi ekonominya, Prabowo juga menekankan pentingnya memperkuat sektor industri domestik. Ia yakin, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dengan memproduksi sendiri barang-barang yang selama ini diimpor. Langkah ini, selain menciptakan lapangan kerja, juga bisa menekan defisit perdagangan yang menjadi masalah struktural ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Polisi Ungkap Peran Ayah, Ibu dan Anak yang Kompak dalam Jaringan Peredaran Narkoba Jenis Sabu Sabu
Menyiapkan Indonesia untuk Masa Depan
Visi Prabowo untuk Indonesia tidak hanya berhenti pada penanganan masalah jangka pendek. Ia memiliki rencana jangka panjang untuk membawa Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045. Targetnya adalah pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 6 persen per tahun, dengan fokus pada pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Namun, perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 tidak akan mudah. Selain tantangan ekonomi, pemerintahan Prabowo-Gibran juga harus menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Meningkatnya ketegangan di berbagai belahan dunia bisa berdampak pada stabilitas nasional. Prabowo menyadari pentingnya menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional di tengah kondisi global yang serba tak menentu ini.
Menjelang pelantikan, rakyat Indonesia menyimpan harapan besar kepada Prabowo dan Gibran. Mereka diharapkan mampu membawa angin segar dalam pemerintahan, menciptakan kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil, dan mengatasi ketimpangan sosial-ekonomi yang selama ini membelenggu bangsa.
Sekali lagi, saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja. Dunia tengah memasuki era yang penuh ketidakpastian, di mana krisis energi, konflik geopolitik, dan perubahan iklim menjadi ancaman nyata. Pemerintahan Prabowo-Gibran dituntut untuk mampu merespons setiap dinamika global ini dengan kebijakan yang cerdas dan efektif, demi menjaga kepentingan nasional.