"Sudah beberapa tahun ini kebohongan menyebar dan beranak pinak," ujarnya.
"Kita yang sadar akan hakikat realitas politik dan sosial ekonomi yang semakin buruk ini merasakan betapa bangsa Indonesia terkepung dan terkooptasi oleh kebohongan yang sistematis, sehingga telah sampai pada kondisi yang membahayakan eksistensi kebenaran," paparnya.
Menurut Ryass, kalau semua ini tidak bisa dihentikan, bukan tidak mungkin kebenaran hanya akan tinggal sebagai kenangan belaka, bahkan jadi bahan olok-olokan.
"Kebohongan adalah musuh besar peradaban."***