"Sudah beberapa tahun ini kebohongan menyebar dan beranak pinak," ujarnya.
"Kita yang sadar akan hakikat realitas politik dan sosial ekonomi yang semakin buruk ini merasakan betapa bangsa Indonesia terkepung dan terkooptasi oleh kebohongan yang sistematis, sehingga telah sampai pada kondisi yang membahayakan eksistensi kebenaran," paparnya.
Menurut Ryass, kalau semua ini tidak bisa dihentikan, bukan tidak mungkin kebenaran hanya akan tinggal sebagai kenangan belaka, bahkan jadi bahan olok-olokan.
"Kebohongan adalah musuh besar peradaban."***
Artikel Terkait
Jokowi Pidato di Conference Lingkungan COP28 Dubai, Peserta Konferensi Malah Walk Out. Gara-gara Gagalnya Prabowo Garap Food Estate?
Pantas Peserta COP28 di Dubai Tinggalkan Jokowi, Greenpeace Beberkan Bukti Jokowi Tutup Mata Gagalnya Food Estate
Pilpres 2024, Politik Kotor, dan Upaya Pemakzulan Presiden Jokowi
Ketua BEM UGM Sebut Jokowi Culas, Otaknya Kecil dan Ajak Mahasiswa Tumbangkan Jokowi yang Haus Kekuasaan
Presiden Jokowi Ungkap Dugaan TPPO Terkait Pengungsi Rohingya: Pemerintah Indonesia akan Tindak Tegas!