HUKUMANEWS - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok menyoroti kesigapan Dinas Pendidikan Kota Depok dalam menanggapi aduan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok terkait adanya siswa miskin yang tidak bisa sekolah karena maskin.
Dinas Pendidikan Kota Depok bergerak cepat menolong siswa miskin tersebut, agar tetap bisa bersekolah. Demikian Roy Pangharapan Ketua DKR Kota Depok dalam rilisnya di Depok, Kamis (1/12/2022).
"Pejabat seperti ini memberikan harapan baru bagi masyarakat miskin dan tak mampu. Bisa menjadi pegangan bagi ratusan anak dari keluarga tak mampu," ujar Roy Pangharapan.
Berawal dari advokasi pasien oleh Relawan DKR Kota Depok, terhadap pasien Suratman Ricardo (47 tahun), yang terlambat berobat karena kesulitan ekonomi keluarga.
Baca Juga: Survey Indikator Politik Indonesia Sebut Erick Thohir Dijagokan Sebagai Cawapres 2024
DKR untuk dilakukan pendampingan dan advokasi pasien Suratman Ricardo di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok dan mengurus jaminan pembiayaan kuota non JKN KIS PBI yang sebelumnya ditanggung oleh pemerintah pusat.
"Keluarga pasien datang ke DKR saat kondisi pasien parah dan tidak punya kemampuan biaya untuk berobat untungnya bisa kami urus berobat gratis di RSUD Kota Depok," ujar Roy Pangharapan.
Namun karena sakitnya sudah parah, pasien tersebut akhirnya meninggal dunia Rabu (2/11) setelah dirawat di RSUD kota Depok sejak Kamis (27/10)
"Kami sekuat tenaga membantu, tapi apa daya,Tuhan berkehendak lain, pasien akhinya meninggal," jelas Roy Pangharapan.
Baca Juga: Balai Harta Peninggalan Semarang Simpan Uang Harta Warisan Wilhemina van Gelder
Almarhum Suratman, yang sebelumnya menjadi supir angkuta kota meninggalkan satu orang istri yang setiap hari bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) Siti Rosmawati, dan 3 anak usia sekolah, Alief Rhamadan (14 tahun), Nabila Azara (12 tahun) dan Alfi Pradana (6,5 tahun).
Anak pertama putus sekolah pada saat kelas 2 SD. Nabila anak kedua putus sekolah saat kelas 4 SD.
"Almarhum meninggalkan anak-anak usia sekolah tapi tidak sekolah karena tidak mampu," imbuh Roy Pangharapan.
Ingin Kembali Sekolah