Politisi Ini Minta Pemerintah Perhatikan Mandat Anggaran Pendidikan 20 Persen dari APBN, Khusus Wilayah Timur Pendidikan Jangan Tertinggal Terus

photo author
- Selasa, 8 Juli 2025 | 21:04 WIB
Anggaran pendidikan 20 persen dari APBN banyak yang belum terealisasi, akibatnya banyak kesenjangan pendidikan di berbagai daerah, khususnya wilayah Timur Indonesia (Ist)
Anggaran pendidikan 20 persen dari APBN banyak yang belum terealisasi, akibatnya banyak kesenjangan pendidikan di berbagai daerah, khususnya wilayah Timur Indonesia (Ist)

Mekeng mengungkapkan bahwa anggaran pendidikan kedinasan mencapai Rp104,5 triliun per tahun atau 39 persen dari total anggaran pendidikan dalam APBN, padahal hanya melayani sekitar 13 ribu orang.

Sementara itu, pendidikan formal dari jenjang dasar hingga pendidikan tinggi hanya mendapat Rp91,2 triliun per tahun atau 22 persen dari dana APBN, meski melayani sekitar 62 juta siswa.

"Pendidikan dasar sampai menengah itu Rp33,5 triliun, pendidikan tinggi Rp57,7 triliun. Totalnya Rp91,2 triliun. Berapa orang yang menikmati? Kurang lebih 62 juta siswa. Sementara pendidikan kedinasan Rp104,5 triliun. Siapa yang menikmati? Hanya 13 ribu orang. Ini yang saya namakan pendidikan tidak berkeadilan," ujarnya.

Mekeng juga mendorong pemerataan pembangunan sarana pendidikan, meningkatkan kesejahteraan, dan penguatan kapasitas guru.

Baca Juga: Meski Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Menurun, Kepala PCO Hasan Nasbi Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Cukup Tinggi

Ia berpendapat pemerataan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan masih menjadi tantangan, di mana masih banyak sekolah rusak, ruang kelas tidak layak, dan keterbatasan fasilitas di berbagai daerah. Akses pendidikan pun masih mengalami kesenjangan yang menimbulkan ketimpangan mutu antardaerah dan kelompok sosial.

Di sisi lain, lanjutnya, guru di daerah terpencil mengalami keterlambatan gaji, kurangnya pelatihan, bahkan ketidakpastian status kerja.

"Kesejahteraan dan kapasitas guru adalah kunci pendidikan bermutu. Jika guru terus dikesampingkan, kita tidak akan pernah mencapai pendidikan yang merata dan berkualitas," ujar dia.

Lebih lanjut, Mekeng turut menyoroti Indonesia tengah menghadapi bonus demografi, dengan mayoritas penduduk berada pada usia produktif.

Kondisi ini perlu dioptimalkan untuk menjadi peluang emas agar tidak menjadi bencana akibat pendidikan yang diterima generasi muda tidak merata.

Sebagai informasi, alokasi anggaran pendidikan dari APBN terus mengalami peningkatan. Pada 2020, tercatat sebesar Rp542,82 triliun, dan meningkat menjadi Rp724,2 triliun pada 2025.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sekolah Tak Ada PR, Menguntungkan Siswa Atau Siapa

Selasa, 24 Juni 2025 | 19:57 WIB
X