HUKAMANEWS- Sekolah Rakyat segera akan dimulai. Hal ini terungkap setelah Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan bahwa tahap seleksi administrasi bagi calon siswa Sekolah Rakyat di daerah telah dimulai.
"Untuk jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), serta sekolah menengah atas (SMA) dan berdasarkan arahan Presiden diarahkan mampu menampung sekitar 1.000 orang siswa," ujar Gus Ipul di Lampung Selatan, Senin, 12 Maret 2025.
Lebih jauh Gus Ipul menjelaskan seluruh calon siswa Sekolah Rakyat harus masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan masuk dalam desil 1 atau kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan paling rendah.
"Proses seleksi administrasi bagi calon siswa Sekolah Rakyat di daerah telah dimulai. Hari ini kami telah mengunjungi salah satu calon siswa di Bandarlampung. Jadi calon siswa ini didata terlebih dahulu, kemudian akan ada kunjungan ke rumah calon siswa oleh pendamping PKH, Dinas Sosial kabupaten kota ataupun provinsi serta BPS," katanya.
Apabila seluruh proses administrasi serta survei lapangan telah usai dan disetujui maka kepala daerah akan menandatangani untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Sosial agar calon siswa resmi ditetapkan sebagai siswa Sekolah Rakyat.
"Dalam proses perekrutan siswa Sekolah Rakyat bagi calon siswa yang sudah lulus dalam seleksi administrasi serta survei lapangan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan cek kesehatan dan untuk selanjutnya proses penerimaan berjalan seperti biasa," ucap dia.
Pembelajaran di Sekolah Rakyat akan dimulai pada Juli 2025, kemudian masa matrikulasi, dan orientasi untuk menggantikan tes akademik.
"Tidak ada tes akademik dan hanya ada seleksi administrasi dan cek kesehatan. Nanti siswa akan diajak mengenal lebih jauh mengenai metode pendidikan sekolah. Paling tidak nanti akan diperkuat untuk Bahasa Inggris, Matematika baru proses pembelajaran dimulai, dan yang membuat kurikulum adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata dia.
Seluruh biaya pendidikan di Sekolah Rakyat, mulai dari seragam, makan, asrama, peralatan sekolah, dan lainnya, akan ditanggung oleh negara atau gratis.
Berdasarkan data BPS pada September 2024, jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 24,06 juta orang, yang mana sebagian besar (12,62 juta) berada di Pulau Jawa. Sedangkan jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 2,3 juta jiwa atau 0,83% per Maret 2024.
Artikel Terkait
Tak Kuat 3 Tahun Dibully Teman Sekolah, Charles William Ngadu ke Uya Kuya, Sekolah Ancam Tak Diluluskan Saat Lapor ke Polisi!
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Pastikan Kegiatan Belajar Siswa Tetap Berjalan Selama Ramadhan 1445 H, Meski Tak Full di Sekolah
Meraba Konsep Sekolah Rakyat, Siapa Pengajarnya Nanti
Puluhan Ribu Siswa Didik di Kota Semarang Pilih Tinggalkan Ijazah di Sekolah, Akibat Kesulitan Ekonomi
2 Mei 2025 Hari Pendidikan Nasional, Sekolah Libur Nggak Sih? Ini Jawaban Resminya!