Dengan dukungan dari berbagai organisasi, diharapkan pesan-pesan tentang lingkungan bisa lebih diterima oleh masyarakat luas, termasuk melalui jurnalisme yang lebih humanis dan berbasis cerita.
Melalui pelatihan ini, para peserta dibekali keterampilan untuk menyampaikan pesan lingkungan dengan cara yang lebih efektif dan menarik.
Dengan menggabungkan keterampilan jurnalistik, storytelling, fotografi, dan optimalisasi media sosial, reporter media berbasis keagamaan diharapkan dapat memainkan peran penting dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan berkontribusi dalam upaya mencapai energi nol bersih di masa depan.
Krisis iklim adalah tanggung jawab bersama, dan jurnalisme lingkungan yang kuat adalah salah satu langkah untuk mengatasi tantangan global ini.***
Artikel Terkait
Belajar Bahasa: Mana yang Benar, Jenazah atau Jenasah?
Equinox Hari Ini, Simak Fakta Menarik Fenomena Cuaca Terasa Panas yang Terjadi di Indonesia
Puluhan Tahun Berkecimpung di Dunia Industri Hiburan, Raffi Ahmad Diganjar Gelar Doktor Kehormatan
UIPM Punya Cabang di Bekasi, Seorang Warga Bekasi Latah Ikut Cari Kampus Aa Raffi Ahmad dan Ternyata .....
Sudah Waktunya Pendidikan Indonesia Kembali ke Ajaran Ki Hajar Dewantara, Bukan Cuma Mengejar Nilai di Atas Kertas!