“Dengan storytelling, kita bisa menyampaikan permasalahan lingkungan yang rumit tanpa menimbulkan resistensi dari pihak-pihak yang berkepentingan,” ujar Qaris.
Pelatihan ini meliputi praktik langsung menulis cerita dengan teknik storytelling, yang kemudian mendapat ulasan dari para mentor.
Dalam pelatihan ini, peserta juga diberikan keterampilan fotografi jurnalistik oleh Gunawan Wicaksono, Redaktur Foto Tempo. Ia menjelaskan bahwa fotografi dapat menjadi alat yang kuat dalam menyampaikan pesan lingkungan.
Baca Juga: Produksi iPhone 16 Dipangkas di Pasaran, Apa Apple Mulai Kehabisan Daya Tarik?
"Foto jurnalistik yang baik harus mencerminkan esensi dari isu yang diangkat, dan mengisi file info dengan data jurnalistik seperti 5W1H menjadi sangat penting agar foto tersebut tidak kehilangan makna," tegasnya.
Para peserta diberikan kesempatan untuk praktik mengambil foto, menyusun file info, dan mendapatkan evaluasi langsung dari para mentor.
Tidak hanya pada media konvensional, pelatihan ini juga menyentuh aspek konten media sosial. Fadhli Sofyan, Kepala Optimasi Digital Tempo, memberikan panduan kepada para peserta tentang cara membuat kampanye media sosial yang efektif.
Baca Juga: Firasat Marissa Haque Soal Meninggal Dunia Duluan dari Ikang Fawzi, Takut Nggak Bisa Ngurus Rumah!
Ia memperkenalkan konsep ‘Content Pilar’, yang meliputi konten promotional, entertainment, educational, dan conversion.
Dengan teknik ini, diharapkan para reporter dapat membuat konten kampanye yang menarik dan mendorong aksi nyata dari masyarakat, terutama dalam topik menjaga kelestarian lingkungan dan penggunaan energi bersih.
Pelatihan Jurnalisme Lingkungan ini menunjukkan bahwa krisis iklim tidak bisa ditangani sendiri oleh satu pihak saja.
Baca Juga: Komeng Modif Gran Max Miliknya Jadi Mobil Dinas di Senayan, Nyeleneh atau Jenius?
Melalui kolaborasi lintas agama, seperti yang dilakukan oleh GreenFaith Indonesia dan 1000 Cahaya, isu lingkungan dapat didekati dari sudut pandang yang berbeda, namun tetap dengan tujuan yang sama: menjaga kelestarian bumi.
Pelatihan ini bukan hanya tentang meningkatkan keterampilan jurnalistik, tetapi juga memperkuat komitmen para reporter media keagamaan dalam menyuarakan keadilan lingkungan.
GreenFaith Indonesia sendiri memiliki misi untuk membangun gerakan lingkungan lintas agama yang berfokus pada keadilan iklim.
Artikel Terkait
Belajar Bahasa: Mana yang Benar, Jenazah atau Jenasah?
Equinox Hari Ini, Simak Fakta Menarik Fenomena Cuaca Terasa Panas yang Terjadi di Indonesia
Puluhan Tahun Berkecimpung di Dunia Industri Hiburan, Raffi Ahmad Diganjar Gelar Doktor Kehormatan
UIPM Punya Cabang di Bekasi, Seorang Warga Bekasi Latah Ikut Cari Kampus Aa Raffi Ahmad dan Ternyata .....
Sudah Waktunya Pendidikan Indonesia Kembali ke Ajaran Ki Hajar Dewantara, Bukan Cuma Mengejar Nilai di Atas Kertas!