Media Keagamaan Didorong Tingkatkan Keterampilan Jurnalisme Lingkungan untuk Menangani Krisis Iklim

photo author
- Jumat, 4 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Pelatihan jurnalisme lingkungan oleh GreenFaith dan Tempo Institute untuk reporter media keagamaan di Jakarta, 2-3 Oktober 2024. (Greenfaith Indonesia / HukamaNews.com)
Pelatihan jurnalisme lingkungan oleh GreenFaith dan Tempo Institute untuk reporter media keagamaan di Jakarta, 2-3 Oktober 2024. (Greenfaith Indonesia / HukamaNews.com)

“Dengan storytelling, kita bisa menyampaikan permasalahan lingkungan yang rumit tanpa menimbulkan resistensi dari pihak-pihak yang berkepentingan,” ujar Qaris.

Pelatihan ini meliputi praktik langsung menulis cerita dengan teknik storytelling, yang kemudian mendapat ulasan dari para mentor.

Dalam pelatihan ini, peserta juga diberikan keterampilan fotografi jurnalistik oleh Gunawan Wicaksono, Redaktur Foto Tempo. Ia menjelaskan bahwa fotografi dapat menjadi alat yang kuat dalam menyampaikan pesan lingkungan.

Baca Juga: Produksi iPhone 16 Dipangkas di Pasaran, Apa Apple Mulai Kehabisan Daya Tarik?

"Foto jurnalistik yang baik harus mencerminkan esensi dari isu yang diangkat, dan mengisi file info dengan data jurnalistik seperti 5W1H menjadi sangat penting agar foto tersebut tidak kehilangan makna," tegasnya.

Para peserta diberikan kesempatan untuk praktik mengambil foto, menyusun file info, dan mendapatkan evaluasi langsung dari para mentor.

Tidak hanya pada media konvensional, pelatihan ini juga menyentuh aspek konten media sosial. Fadhli Sofyan, Kepala Optimasi Digital Tempo, memberikan panduan kepada para peserta tentang cara membuat kampanye media sosial yang efektif.

Baca Juga: Firasat Marissa Haque Soal Meninggal Dunia Duluan dari Ikang Fawzi, Takut Nggak Bisa Ngurus Rumah!

Ia memperkenalkan konsep ‘Content Pilar’, yang meliputi konten promotional, entertainment, educational, dan conversion.

Dengan teknik ini, diharapkan para reporter dapat membuat konten kampanye yang menarik dan mendorong aksi nyata dari masyarakat, terutama dalam topik menjaga kelestarian lingkungan dan penggunaan energi bersih.

Pelatihan Jurnalisme Lingkungan ini menunjukkan bahwa krisis iklim tidak bisa ditangani sendiri oleh satu pihak saja.

Baca Juga: Komeng Modif Gran Max Miliknya Jadi Mobil Dinas di Senayan, Nyeleneh atau Jenius?

Melalui kolaborasi lintas agama, seperti yang dilakukan oleh GreenFaith Indonesia dan 1000 Cahaya, isu lingkungan dapat didekati dari sudut pandang yang berbeda, namun tetap dengan tujuan yang sama: menjaga kelestarian bumi.

Pelatihan ini bukan hanya tentang meningkatkan keterampilan jurnalistik, tetapi juga memperkuat komitmen para reporter media keagamaan dalam menyuarakan keadilan lingkungan.

GreenFaith Indonesia sendiri memiliki misi untuk membangun gerakan lingkungan lintas agama yang berfokus pada keadilan iklim.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Rilis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sekolah Tak Ada PR, Menguntungkan Siswa Atau Siapa

Selasa, 24 Juni 2025 | 19:57 WIB
X