HUKAMANEWS - Ramadan, bulan suci umat Islam yang dijalankan sebagai ibadah puasa, menjadi salah satu momen yang dinanti oleh seluruh umat muslim di berbagai belahan dunia.
Dalam penulisan, seringkali muncul variasi dalam penggunaan ejaan kata ini, yakni 'Ramadan' dan 'Ramadhan'.
Lantas, manakah penulisan yang benar, Ramadan atau Ramadhan? Berikut ini penjelasannya.
Baca Juga: Membaca Gestur Politik Puan Maharani di Tengah Gelombang Hak Angket dan Interpelasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan yang benar dan sesuai aturan adalah 'Ramadan'.
Ini adalah bentuk yang telah diakui secara resmi oleh lembaga bahasa dan digunakan secara luas di berbagai media, termasuk dalam literatur, artikel, dan berbagai sumber resmi lainnya.
Penggunaan ejaan 'Ramadan' juga diperkuat oleh konsistensi dalam kebijakan penerbitan lembaga-lembaga yang berwenang, seperti penerbitan buku-buku agama, media massa, serta institusi resmi yang berhubungan dengan urusan keagamaan.
Baca Juga: Peringatan BMKG, Iklim NTT Siaga Banjir Rob, Gelombang Tinggi Mengancam hingga 16 Maret!
Meskipun begitu, penggunaan ejaan 'Ramadhan' masih kerap muncul, terutama di kalangan masyarakat yang mengikuti tradisi dan dialek tertentu. Namun, dalam konteks bahasa resmi dan tulisan formal, kepatuhan terhadap standar ejaan 'Ramadan' adalah yang dianjurkan dan disarankan.
Pentingnya konsistensi dalam penulisan ini bukan hanya sekadar masalah ejaan, tetapi juga mencerminkan penghormatan terhadap keberadaan lembaga bahasa dan upaya untuk memelihara kekayaan dan keberagaman bahasa Indonesia.
Dengan mematuhi standar ejaan yang telah ditetapkan, kita memastikan bahwa komunikasi tertulis kita tetap jelas, terbaca, dan sesuai dengan norma bahasa yang berlaku.
Baca Juga: Petani Mau HPP Gabah Segera Ditetapkan, Jangan Sampai Rugi Lagi
Dalam konteks puasa Ramadan, penggunaan ejaan yang benar juga menjadi simbol penghormatan dan pengakuan terhadap nilai-nilai keagamaan yang diyakini oleh umat Islam.
Dengan menghargai keberagaman budaya dan kepercayaan, kita dapat memperkuat kedamaian dan harmoni antar umat beragama.
Artikel Terkait
Belajar Bahasa: Ustadz, Ustad, atau Ustaz?
Belajar Bahasa: mana yang benar, Mengubah atau Merubah?
Belajar Bahasa: Aktifitas atau Aktivitas?
Belajar Bahasa: penggunaan kata Bergeming yang tepat
Belajar Bahasa: Nominasi, Nominator, dan Nomine
Belajar Bahasa: Dipungkiri atau Dimungkiri?
Belajar Bahasa: Mana yang Benar, POLITISI atau POLITIKUS?
Belajar Bahasa: Mengetahui Arti Kata SASIMO , Bahasa Slang yang Sedang Hits di Kalangan Gen Z