Peringatan BMKG, Iklim NTT Siaga Banjir Rob, Gelombang Tinggi Mengancam hingga 16 Maret!

photo author
- Rabu, 13 Maret 2024 | 19:05 WIB
Iliustrasi: Waspadai ancaman banjir rob di NTT! BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk siaga hingga 16 Maret. Informasi lengkap di sini. (Tribata News / HukamaNews.com)
Iliustrasi: Waspadai ancaman banjir rob di NTT! BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk siaga hingga 16 Maret. Informasi lengkap di sini. (Tribata News / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Dalam beberapa hari terakhir, isu perubahan iklim dan dampaknya terhadap fenomena cuaca ekstrem menjadi topik hangat yang tidak pernah absen dari perbincangan kita.

Tidak terkecuali, kini masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) dihadapkan pada tantangan baru yang diumumkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat.

BMKG mengimbau masyarakat, khususnya mereka yang berada di daerah pesisir, untuk mewaspadai ancaman banjir pesisir atau yang sering kita kenal dengan sebutan banjir rob.

Baca Juga: BNPB Ungkap Anomali bencana alam di Indonesia, Tantangan Baru dalam Penanganan Krisis Menghadapi Situasi yang Kompleks

Ancaman ini diprediksi akan berlangsung hingga 16 Maret mendatang.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Yandri Tungga, menegaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem yang saat ini melanda empat wilayah perairan di NTT – meliputi pesisir utara Pulau Flores-Alor, Pulau Sabu-Raijua, Pulau Sumba, dan Pulau Timor-Rote – memerlukan kewaspadaan tinggi, terutama pada fase pasang maksimum.

"Waspada dan siaga terutama saat fase pasang maksimum," kata Yandri pada sebuah kesempatan.

Baca Juga: Petani Mau HPP Gabah Segera Ditetapkan, Jangan Sampai Rugi Lagi

Peningkatan intensitas curah hujan bersamaan dengan angin kencang yang berhembus kencang disebabkan oleh aktifnya dinamika atmosfer yang saat ini berlangsung.

Fenomena ini, menurut BMKG, berpotensi menimbulkan gelombang tinggi dan banjir rob yang tentunya dapat menyebabkan dampak tidak hanya pada aspek lingkungan tetapi juga pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat, terutama para nelayan.

BMKG telah memperkirakan bahwa gelombang laut dengan kategori sedang hingga tinggi ini, bersamaan dengan gelombang pasang dan banjir rob, bisa berlangsung hingga pertengahan Maret 2024.

Baca Juga: Kepoin Yuk, Kenapa Gen Z Gampang Banget Terjerat Pinjol? Solusi Cerdas di Sini!

Oleh karena itu, Yandri Tungga berharap agar masyarakat yang bermukim di wilayah-wilayah pesisir yang terancam, untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG.

Lebih lanjut, Yandri Tungga juga memberikan nasihat khusus kepada para nelayan untuk mengamankan kapal-kapal mereka, menghindari potensi kerusakan atau kerugian akibat terjangan gelombang pasang dan banjir rob.

"Yang melakukan perjalanan menggunakan kapal laut agar memperhatikan informasi BMKG," imbau Yandri menutup perbincangannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Tribata News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X