Kepercayaan semacam ini berpotensi mengarah pada syirik, yang dapat merusak akidah.
Allah memperingatkan:
وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ
"Janganlah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak pula mudarat kepadamu." (QS. Al-Anbiya: 66).
Untuk meluruskan pemahaman masyarakat, dakwah harus dilakukan dengan penuh hikmah.
Allah berfirman:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
"Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan cara yang lebih baik." (QS. An-Nahl: 125).
Dengan pendekatan yang bijak, umat Islam diajak memahami kemuliaan Muharram tanpa terjebak mitos.
Bulan ini adalah waktu untuk memperbanyak ibadah, seperti puasa sunah, sedekah, dan amal kebaikan, serta mendekatkan diri kepada Allah.
Mari jadikan Muharram sebagai momentum memperkuat iman dan akidah, meninggalkan takhayul, dan mengamalkan ajaran Islam yang murni.***