Lebaran ketupat merupakan tradisi yang ikut menyemarakkan perayaan Idul Fitri masyarakat Jawa ketika itu. Sunan Kalijaga mengajarkan masyarakat Jawa untuk membuat makanan dengan bahan utama beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa. Anyaman daun ketika itu identik dengan ciri khas budaya dan seni masyarakat Jawa.
Sehingga bukan hal sulit bagi masyarakat Jawa ketika itu mengikuti apa yang diajarkan Sunan Kalijaga.
Secara filosofis, Lebaran Ketupat juga memiliki makna yang mendalam. Kata ketupat yang berasal dari kata kupat dalam bahasa Jawa berarti mengakui kesalahan. Sehingga dalam Lebaran Ketupat pun dikenal dengan istilah sungkeman, memohon maaf dari orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan.
‘Ritual’ Tradisi Lebaran di Indonesia
Tradisi Lebaran di Indonesia beragam, diwarnai dengan berbagai ritual dan kebiasaan yang mencerminkan nilai-nilai Islam dan budaya lokal.
Berikut beberapa tradisi Lebaran yang umum dijumpai di Indonesia:
Salat Idul Fitri: Ritual ini merupakan inti dari perayaan Lebaran, di mana umat Islam berkumpul di masjid atau lapangan untuk melaksanakan salat berjamaah.
Zakat Fitrah: Memberikan zakat fitrah kepada fakir miskin merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam yang mampu.
Baca Juga: Alamat KTP Berubah, Apakah SIM Harus Segera Dimutasi? Simak Informasi dari Korlantas Polri
Sungkeman: Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada orang tua dan leluhur, di mana anak-anak mencium tangan dan membungkuk di hadapan orang tua.
Halal bihalal: Momen ini menjadi ajang silaturahmi dan saling bermaafan antar umat Islam.
Kunjungan ke sanak saudara: Lebaran menjadi momen spesial untuk menjalin hubungan kekeluargaan dengan mengunjungi sanak saudara.
Ketupat dan opor ayam: Hidangan khas Lebaran ini menjadi simbol kemenangan dan rasa syukur.
Angpao: Tradisi memberikan angpao kepada anak-anak merupakan simbol keberkahan dan kebahagiaan.