Ini Dalil-dalil yang Memperkuat Syariat Puasa Tasu'a dan Asyura dan Makna yang Terkandung di Dalamnya

photo author
- Jumat, 4 Juli 2025 | 21:40 WIB
Puasa Tasu'a dan Asyura merupakan amalan sunnah yang memiliki keutamaan dalam Islam (Ist)
Puasa Tasu'a dan Asyura merupakan amalan sunnah yang memiliki keutamaan dalam Islam (Ist)

Hadis ini menegaskan betapa Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus pada puasa Asyura, bahkan menginstruksikan umat untuk tetap berpuasa meski hari sudah berjalan, menunjukkan keutamaan hari tersebut.

Baca Juga: Di Mata MER-CIndonesia, Sosok dr.Marwan Al Sultan yang Tewas Akibat Serangan Brutal Israel, Tak Kenal Lelah dalam Melayani Kemanusiaan

Anjuran ini juga mencerminkan semangat untuk memanfaatkan waktu yang penuh berkah, bahkan bagi mereka yang terlambat memulai.

Keutamaan puasa Asyura semakin diperkuat oleh sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a.:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهماُ قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ [رواه البخاري]

"Dari Ibnu Abbas r.a., "Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW membiasakan berpuasa pada suatu hari yang lebih diutamakan dari hari lainnya, kecuali hari ini, yaitu hari Asyura, dan bulan ini, yaitu bulan Ramadan." (HR al-Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menempatkan puasa Asyura pada posisi istimewa, meskipun sifatnya sunnah.

Hal ini menggambarkan betapa besar nilai spiritual dari puasa ini di sisi Allah SWT.

Tidak hanya puasa Asyura, Rasulullah SAW juga menganjurkan puasa Tasu'a, yaitu puasa pada hari kesembilan Muharram, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a.:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُ قَالَ حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ [رواه مسلم وأبو داود]

Baca Juga: Rumah Makin Canggih! Xiaomi Luncurkan Mijia Dryer 2 Pro Pengering Pintar yang Bisa Jadi Lampu dan Dikendalikan Lewat HP!

"Dari Ibnu Abbas r.a., ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa, mereka berkata, "Wahai Rasulullah, hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani."

Rasulullah SAW bersabda, "Kalau begitu, Insya Allah tahun depan kita berpuasa juga pada hari kesembilan."

Namun, sebelum tahun depan tiba, Rasulullah SAW telah wafat. (HR Muslim dan Abu Dawud)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Muhammadiyah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Jukung Julak: Rumah Makan yang Menyimpan Ribuan Doa

Rabu, 19 November 2025 | 20:13 WIB

Soal Gelar Pahlawan Soeharto, Saya Berbeda Pandangan

Minggu, 9 November 2025 | 06:05 WIB

45 Tahun WALHI: Gerakan Tanpa Kultus

Jumat, 17 Oktober 2025 | 15:38 WIB

Ketika Para Ibu Sudah Turun ke Jalan

Senin, 31 Maret 2025 | 13:18 WIB
X