Terlanjur Sering Ghibahin Teman Atau Saudara, Ini Cara Agar Bisa Taubat dari Kebiasaan Ghibah yang Termasuk Dosa Besar

photo author
- Sabtu, 17 Februari 2024 | 10:37 WIB
pixabay
pixabay

Kemudian sebutkan kebaikan-kebaikan orang yang dighibahi tadi di majelis yang ia ghibahi.

Kedua, jika ghibah belum tersebar dan belum diketahui oleh saudaranya maka ada dua pendapat ulama.

Pertama, jika yang dighibahi terkenal sebagai seorang pemaaf dan baik, maka tetap meminta maaf dan menjelaskan kita telah melakukan ghibah.

Kedua, tidak perlu meminta maaf, tetapi memohonkan ampun untuknya dan menyebut kebaikannya.

Pendapat terkuat adalah pendapat kedua TIDAK PERLU meminta maaf inilah yang dijelaskan oleh syaikh Islam Ibnu Taimiyyah, beliau berkata:

أصحهما أنه لا يعلمه أني اغتبتك

"Pendapat terkuat dari dua pendapat adalah tidak perlu memberitahukannya bahwa aku telah menghibahimu".

Dengan alasan, meskipun dia terkenal pemaaaf, jika tahu telah dighibahi bisa jadi ia marah karena beratnya aib pada ghibah tersebut.

Selain itu akan menimbul perasaan tidak enak atau bahkan permusuhan.

Selebihnya akan menimbulkan buruk sangka jangan-jangan ada ghibah lainnya yang ia lakukan atau ada perasaan orang ini sering menghibahi dirinya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: akun Instagram @fikihwanita

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Jukung Julak: Rumah Makan yang Menyimpan Ribuan Doa

Rabu, 19 November 2025 | 20:13 WIB

Soal Gelar Pahlawan Soeharto, Saya Berbeda Pandangan

Minggu, 9 November 2025 | 06:05 WIB

45 Tahun WALHI: Gerakan Tanpa Kultus

Jumat, 17 Oktober 2025 | 15:38 WIB

Ketika Para Ibu Sudah Turun ke Jalan

Senin, 31 Maret 2025 | 13:18 WIB
X