nasional

PLTN Pertama Indonesia Siap Beroperasi 2032, Antara Harapan Energi Bersih dan Tantangan Keamanan Nuklir

Jumat, 5 Desember 2025 | 09:08 WIB
Ilustrasi pembangunan PLTN pertama Indonesia sebagai sumber energi nuklir nasional. (HukamaNews.com / Canva)

Kenapa Kalimantan Barat Diunggulkan? Potensi Uranium Besar Jadi Faktor Kunci

Menurut dokumen RUPTL PLN 2025–2034, Kalimantan Barat memiliki kekayaan energi primer yang sangat melimpah, mulai dari tenaga air, biomassa, biogas, batubara, hingga uranium dan thorium.
Hal krusial terletak pada cadangan uranium sebesar ±24.112 ton di Kabupaten Melawi, yang berpotensi menjadi bahan bakar nuklir.

Dari sisi kelistrikan nasional, penempatan PLTN di Kalimantan juga dapat mengurangi ketergantungan pulau pada pasokan listrik interkoneksi Jawa–Sumatera serta mengurangi biaya logistik energi fosil.

Baca Juga: Presiden Prabowo Perintahkan Penambahan Petugas Haji dari TNI–Polri, Prioritaskan Ketahanan Fisik dan Pelayanan Jemaah 2026

Namun, energi nuklir bukan tanpa prasyarat:

Tantangan Utama Penjelasan
Manajemen limbah radioaktif Harus memiliki teknologi pengelolaan berlapis
Keselamatan reaktor Mengacu standar IAEA dan audit independen
Keamanan lokasi Bebas dampak guncangan, gunung api, dan sesar
Penerimaan publik Edukasi massal mengenai risiko dan manfaat
Jaminan pasokan bahan bakar Kontinyu dan terotomasi

Pemerintah juga telah melakukan survei geologi, sesar, kegempaan, dan gunung api di 28 wilayah potensial. Dari total itu, Indonesia mampu membangun PLTN dengan kapasitas kumulatif hingga 70 GW, sebuah angka ambisius untuk jangka panjang.

Wacana PLTN selalu dibayangi bayang-bayang tragedi Chernobyl 1986 dan Fukushima 2011. Kekhawatiran publik umumnya menyasar isu limbah nuklir dan risiko kebocoran.

Namun tren global mulai berpindah arah. Banyak negara yang justru menghidupkan kembali proyek nuklir sebagai energi bersih rendah emisi, menekan ketergantungan energi fosil, sekaligus mengimbangi kebutuhan listrik ekonomi digital dan kendaraan listrik.

Baca Juga: Rp53,7 Miliar dari Pemerasan RPTKA, KPK Curigai Ada Celah Aturan yang Bikin Agen TKA Punya Kekuatan Besar

Bagi Indonesia, peluang ini dapat mempercepat lompatan teknologi, asalkan pemerintah mampu:

- Transparan dalam proses kajian dan izin

- Edukasi publik intensif

- Mengundang pakar internasional independen

- Melibatkan komunitas lokal

- Menjamin standar IAEA tak hanya di atas kertas

Halaman:

Tags

Terkini