nasional

Reuni Akbar 212 Digelar Besok di Monas, Ribuan Peserta hingga Sejumlah Pejabat Dijadwalkan Hadir

Senin, 1 Desember 2025 | 17:21 WIB
Kerumunan peserta Reuni Akbar 212 di kawasan Monas Jakarta. (HukamaNews.com / Berita Satu)

HUKAMANEWS - Reuni Akbar 212 kembali digelar di Monas besok, membawa tema “Revolusi Akhlak” yang langsung menarik atensi publik.

Gelaran Reuni 212 tahun 2025 ini disebut akan dihadiri ribuan peserta dari berbagai daerah, serta sejumlah pejabat yang diklaim sudah mengonfirmasi kehadiran.

Kegiatan keagamaan ini kembali menjadi sorotan karena memanggil memori kolektif Aksi 212 tahun 2016, salah satu peristiwa sosial-politik terbesar dalam sejarah Indonesia.

Persiapan Reuni 212 disebut sudah final, sementara isu keamanan, perizinan, hingga daftar tamu penting menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Baca Juga: Kebakaran RS Pengayoman Cipinang, 28 Pasien Dievakuasi, Gudang Hangus, dan Sorotan Publik Soal Keamanan

Publik menunggu bagaimana acara tahun ini berjalan di tengah dinamika politik nasional yang ikut berubah sejak Pilpres 2024.

Juru Bicara Reuni 212, Aziz Yanuar, memastikan seluruh perizinan telah tuntas dan panitia kini fokus pada teknis lapangan.

Ia menegaskan bahwa acara akan tetap berjalan sesuai agenda yang telah disusun dan terbuka bagi masyarakat.

Perizinan Rampung, Panitia Pastikan Monas Siap untuk Reuni 212

Juru Bicara Reuni 212, Aziz Yanuar, menyebut bahwa proses perizinan sudah selesai sepenuhnya.

“Persiapan masih berjalan, tapi perizinan sudah beres semua, alhamdulillah,” ujarnya, Senin (1/12/2025).

Baca Juga: Akses Darat Terputus, Pemprov Sumut Respons Aksi 'Penjarahan' Minimarket Tapteng–Sibolga: Warga Bukan Sepenuhnya Salah

Aziz juga menyampaikan bahwa Reuni Akbar 212 direncanakan dihadiri ribuan peserta. Selain itu, beberapa pejabat disebut akan hadir, termasuk Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.

Panitia juga mengundang Presiden Prabowo Subianto beserta jajaran kabinetnya, meskipun konfirmasi akhir belum diumumkan secara resmi.

Di media sosial, sejumlah warganet menilai kehadiran pejabat dalam acara ini akan memberi pesan politik tertentu, sementara sebagian lainnya melihatnya sebagai bentuk penghormatan terhadap masyarakat yang ingin berkumpul dalam acara keagamaan.

Halaman:

Tags

Terkini