HUKAMANEWS - Erupsi Gunung Semeru kembali memaksa aparat menutup total akses jalan Malang–Lumajang, sebuah jalur vital bagi ribuan pengendara yang melintas setiap hari.
Penutupan jalan terkait erupsi Semeru ini dilakukan karena kondisi vulkanik yang dinilai fluktuatif dan meningkatkan potensi bahaya bagi masyarakat.
Keputusan kepolisian ini juga menandai pergeseran fokus penanganan darurat, terutama setelah status Semeru resmi naik ke Level IV atau Awas.
Erupsi Semeru Meningkat, Jalan Malang–Lumajang Ditutup Total
Satuan Lalu Lintas Polres Malang resmi menutup akses jalan utama Malang–Lumajang via Ampelgading pada Rabu sore setelah erupsi Gunung Semeru kembali meningkat.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Malang, AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska, mengatakan penutupan dilakukan demi keselamatan publik karena situasi vulkanik masih sangat tidak stabil.
“Dari arah Lumajang sudah kami tutup sementara, begitu juga dari sisi Malang. Penutupan berlaku sampai situasi benar-benar dinyatakan aman,” kata Chelvin di Malang.
Polisi juga mengarahkan pengendara yang ingin menuju Lumajang agar mengalihkan perjalanan melalui rute Malang–Pasuruan–Probolinggo, sebuah jalur yang lebih panjang namun jauh lebih aman.
Personel kepolisian telah disiagakan di sejumlah titik strategis untuk memberikan informasi, melakukan penyekatan, dan memastikan tidak ada pengendara yang menerobos jalur terdampak.
AKP Bambang Subinanjar, Kasi Humas Polres Malang, menegaskan bahwa penutupan jalur ini sepenuhnya untuk menjaga keselamatan masyarakat karena erupsi Semeru masih menunjukkan pola aktivitas yang tidak dapat diprediksi.
“Situasi vulkanik masih fluktuatif sehingga jalur langsung ke Lumajang tidak aman dilalui. Kami meminta masyarakat memahami dan mengikuti arahan petugas,” ujarnya.
Status Semeru Resmi Level IV (Awas): Aktivitas Meningkat Signifikan
Badan Geologi Kementerian ESDM pada pukul 17.00 WIB resmi menaikkan status aktivitas Gunung Semeru menjadi Level IV atau Awas, tingkat tertinggi dalam skala status gunung api.