nasional

Siap-Siap Kejutan! Pemerintah Pertimbangkan PSO untuk Whoosh, Tarif Murah di Depan Mata tapi Risiko APBN Jadi Sorotan

Kamis, 6 November 2025 | 19:16 WIB
Kereta cepat Whoosh melaju di jalur Jakarta–Bandung. (HukamaNews.com / instagram @kcic)

Risiko, Peluang, dan Analisis: Apakah PSO untuk Whoosh Layak?

Penerapan PSO pada Whoosh membuka peluang besar bagi pengguna. Tarif bisa ditekan lebih murah, sehingga masyarakat kelas menengah hingga pekerja komuter dapat mengakses moda cepat ini tanpa beban biaya tinggi.

Dengan harga lebih bersahabat, konektivitas Jakarta–Bandung bisa meningkat signifikan dan membantu mengurangi kemacetan jalan tol.

Namun dari sisi risiko, beban APBN berpotensi meningkat apabila tingkat keterisian penumpang tidak naik secara konsisten.

Proyek dengan biaya tinggi seperti Whoosh tidak akan optimal jika volume penumpang stagnan, sementara tarif ditekan melalui subsidi. Tantangan lainnya adalah menjaga trust publik agar dana negara tidak terbuang percuma.

Baca Juga: Ribuan Buruh Kepung DPR, Desak Kenaikan Upah Layak dan Revisi UMP 2025

Di Bandung dan kawasan pendukungnya, PSO bisa memperkuat fungsi Bandung sebagai kota penyangga Jakarta.

Mobilitas harian yang lebih cepat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Rebana, kawasan industri, hingga kluster pendidikan.

Meski begitu, ekonom mengingatkan bahwa tarif terlalu rendah dapat merugikan moda transportasi lain seperti bus, travel, hingga kereta reguler yang selama ini menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat.

Opini Publik & Respons Warganet

Wacana PSO untuk Whoosh ramai dibahas di media sosial. Sebagian besar netizen menyambut baik jika tarif Whoosh bisa turun sehingga lebih banyak orang dapat mencobanya, bukan hanya kalangan tertentu.

Namun tidak sedikit pula yang mempertanyakan: “Kenapa proyek B2B minta subsidi negara?” atau “Apakah APBN siap menanggung beban jangka panjang?”

Baca Juga: KPK Bongkar Dugaan Gubernur Riau Peras Anak Buah Rp2,25 Miliar, Dana Korupsi Diduga untuk Jalan-Jalan ke ke Inggris dan Brasil

Diskusi publik ini menunjukkan dua hal: masyarakat ingin layanan transportasi modern yang terjangkau, namun juga membutuhkan transparansi dalam penggunaan anggaran negara.

Pemerintah pun didorong untuk membuka data proyeksi manfaat ekonomi, analisis load factor, hingga rencana jangka panjang Whoosh agar keputusan PSO benar-benar berbasis kebutuhan publik.

Halaman:

Tags

Terkini