HUKAMANEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang laut tinggi yang dapat mencapai 4 meter di beberapa perairan Indonesia pada Minggu (2/11/2025).
Fenomena ini dipicu oleh perubahan pola angin di wilayah utara dan selatan Indonesia yang memicu peningkatan tinggi gelombang di laut terbuka.
Menurut laporan resmi BMKG, tinggi gelombang diperkirakan berkisar antara 2,5 hingga 4 meter, terutama di perairan Samudra Hindia bagian selatan Jawa dan wilayah sekitar Nusa Tenggara.
Kondisi ini berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran, nelayan, hingga jalur logistik laut antar pulau.
Baca Juga: Hasto Bongkar Pesan Rahasia Megawati Tak Restui Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasannya...
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa angin kencang dari barat daya hingga barat laut di utara Indonesia dan angin dari timur hingga tenggara di selatan menjadi faktor utama pembentukan gelombang tinggi tersebut.
“Kami mengimbau agar masyarakat pesisir dan nelayan memperhatikan informasi cuaca terkini sebelum melaut, karena gelombang tinggi bisa datang secara tiba-tiba,” ujar Eko dalam keterangannya, Minggu (2/11).
22 Wilayah Perairan dengan Potensi Gelombang Tinggi
BMKG mencatat, sedikitnya 22 wilayah perairan berpotensi mengalami gelombang dengan tinggi antara 1,25 meter hingga 2,5 meter, di antaranya:
- Selat Malaka bagian utara
- Samudra Hindia barat Aceh hingga Lampung
- Selat Karimata bagian utara
- Laut Sulawesi (barat, timur, dan tengah)
- Laut Maluku
- Samudra Pasifik utara Papua dan Maluku
Baca Juga: Hati-Hati! Ada 5 Titik Rekonstruksi di Tol Jakarta-Cikampek, Pengemudi Diminta Waspada
Selain itu, empat wilayah perairan utama diprediksi mengalami gelombang lebih tinggi, antara 2,5 hingga 4 meter, yaitu:
- Samudra Hindia selatan Banten
- Samudra Hindia selatan Jawa Barat
- Samudra Hindia selatan Jawa Tengah
- Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta
BMKG juga mencatat kecepatan angin tertinggi terjadi di Selat Makassar, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik utara Maluku, dengan kecepatan mencapai 25 knot atau sekitar 46 km/jam.
Aktivitas Pelayaran dan Nelayan Terancam