- Efisiensi kontrak layanan transportasi dan akomodasi.
- Optimalisasi dana nilai manfaat BPKH.
- Penguatan sistem digital dan manajemen keberangkatan.
- Koordinasi lebih awal antara Kemenag dan penyedia layanan di Arab Saudi.
Kabar penurunan biaya ini langsung disambut positif oleh calon jemaah haji.
Banyak netizen di media sosial menilai langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan keadilan dalam pembiayaan haji.
“Akhirnya ada kabar baik juga. Harapannya pelayanan juga makin nyaman,” tulis akun @umrahindah di platform X (Twitter).
Baca Juga: Prabowo Tabuh Genderang Perang Lawan Narkoba: Kalau Kita Kalah, Jangan Harap Jadi Negara Maju!
Sementara itu, sejumlah pengamat menilai langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana haji, terutama setelah beberapa tahun terakhir biaya sempat naik akibat tekanan inflasi global.
Penurunan biaya haji 2026 sebesar Rp2 juta ini menjadi bukti bahwa efisiensi birokrasi dan pengelolaan dana umat bisa berjalan beriringan.
Pemerintah berharap langkah ini dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap BPKH dan Kemenag dalam mengelola dana haji secara amanah dan profesional.
Bagi calon jemaah, kini saatnya fokus mempersiapkan diri, baik secara spiritual maupun finansial—agar ibadah haji nanti berjalan lancar dan penuh keberkahan.***