nasional

Jangan Daftar CPNS Dulu Sebelum Tahu! Ini Passing Grade Nilai SKD 2025 yang Jadi Penentu Lolos SKB

Selasa, 21 Oktober 2025 | 19:00 WIB
Peserta CPNS mengikuti ujian SKD dengan semangat di ruang seleksi nasional. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS – Persaingan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2025 kembali memanas.

Ribuan peserta dari seluruh Indonesia bersiap menembus tahapan krusial, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), pintu awal menuju status Aparatur Sipil Negara (ASN).

Namun, satu hal yang sering bikin peserta gagal adalah passing grade CPNS, nilai ambang batas yang wajib dipenuhi agar bisa lanjut ke tahap berikutnya.

Tak sedikit peserta yang masih bingung, berapa sebenarnya nilai minimal yang harus dicapai dan bagaimana cara penilaiannya bekerja.

Baca Juga: Presiden Prabowo Bikin Kejutan! Uang Rp 13 Triliun dari Kasus CPO Akan Dibelokkan Jadi Dana Beasiswa LPDP

Di tengah ketatnya seleksi, memahami sistem passing grade bukan sekadar formalitas.

Ini adalah strategi kunci untuk mengukur kesiapan, menargetkan nilai realistis, dan menghindari kesalahan fatal yang bisa menggugurkan impian menjadi ASN.

Apa Itu Passing Grade CPNS?

Passing grade CPNS merupakan nilai minimal yang harus dicapai peserta dalam tes SKD agar dapat melangkah ke tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Nilai ambang batas ini ditetapkan resmi melalui Keputusan Menteri PANRB Nomor 321 Tahun 2024, yang menjadi panduan nasional dalam setiap proses rekrutmen CPNS.

Tiga komponen utama SKD terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

Baca Juga: KPK Dalami Dugaan Korupsi Bansos Beras, Tiga Saksi Diperiksa, Jejak Proyek Rp Triliunan Disorot

Setiap bagian mengukur aspek berbeda: TWK menguji nasionalisme dan pengetahuan kebangsaan, TIU menilai logika dan kemampuan berpikir analitis, sedangkan TKP menyoroti kepribadian, empati, dan sikap kerja peserta.

Menurut sejumlah pengamat ASN, memahami karakter tiap tes sama pentingnya dengan menghafal materi.

“Banyak peserta gagal bukan karena tidak pintar, tapi karena tidak tahu cara membaca pola soal dan menyeimbangkan fokus di tiap kategori,” ujar seorang mentor bimbingan CPNS di Jakarta.

Halaman:

Tags

Terkini