HUKAMANEWS – Proses pencarian dan evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, masih terus berlangsung.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menegaskan, penyelidikan penyebab insiden itu akan dilakukan setelah seluruh korban berhasil dievakuasi.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, saat ini pihaknya bersama tim gabungan masih memusatkan perhatian pada upaya penyelamatan dan identifikasi korban.
“Untuk sementara kami belum bisa memastikan penyebab runtuhnya bangunan. Saat ini fokus kami adalah menyelamatkan korban dan memastikan seluruh proses evakuasi selesai,” ujar Nanang saat meninjau lokasi kejadian, Jumat (3/10/2025).
Fokus Evakuasi hingga Korban Terakhir Ditemukan
Hingga Sabtu pagi (4/10/2025), proses evakuasi di lokasi Ponpes Al Khoziny masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, dan Polri.
Beberapa bagian bangunan diketahui ambruk total, menyulitkan petugas untuk mengakses ruang-ruang terdalam.
Nanang mengakui, meskipun waktu kejadian telah melewati fase golden time, namun pencarian tidak akan dihentikan.
“Dari waktu kejadian hingga sekarang memang sudah lewat golden time, tapi kami tetap melanjutkan evakuasi hingga semua korban ditemukan,” tegasnya.
Sementara itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Surabaya telah menerima dan mengidentifikasi sedikitnya lima jenazah korban. Petugas forensik bekerja siang malam untuk memastikan identitas para santri dan pengajar yang menjadi korban insiden memilukan tersebut.
Penyelidikan Ditunda, Tunggu Hasil Kajian Ahli Struktur
Kapolda Nanang menjelaskan, dugaan adanya kelalaian dalam konstruksi belum dapat dipastikan.
Menurutnya, penyelidikan mendalam harus melibatkan tenaga ahli teknik sipil dan forensik bangunan agar hasilnya valid secara ilmiah.