HUKAMANEWS – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, kembali menjadi sorotan publik usai kebijakannya razia kendaraan berpelat nomor BL (Aceh).
Langkah tersebut dinilai tidak hanya kontroversial, tetapi juga berpotensi memicu ketegangan antarprovinsi.
Kritik keras datang dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting, yang menyebut kebijakan Bobby sebagai tindakan konyol dan berlebihan.
Menurutnya, tidak ada kepala daerah lain di Indonesia yang mengambil langkah seaneh itu.
Baca Juga: Jadwal Pencairan BSU Oktober 2025, Begini Cara Cek Status Penerima Rp600 Ribu
Di sisi lain, masyarakat Aceh melalui Gubernurnya, Muzakir Manaf atau Mualem, memilih merespons dengan sikap sabar meski banyak warga merasa identitas mereka terganggu oleh kebijakan tersebut.
Kritik Tajam: “Tidak Ada Gubernur Sekonyol Bobby”
Selamat Ginting menilai razia pelat Aceh yang dilakukan Bobby Nasution menodai prinsip kebhinekaan.
Dalam video yang beredar di media sosial, ia bahkan menyebut menantu Presiden Joko Widodo itu sebagai gubernur paling konyol di Indonesia.
“Bobby ini dari mana punya pemikiran aneh begitu? Kok bisa sampai membuat kebijakan konyol seperti ini,” ujarnya dengan nada tajam.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM Aman, Gandeng SPBU Swasta Jaga Pasokan Hingga Pelosok
Lebih jauh, Selamat menyinggung bahwa ini bukan kali pertama Bobby mengeluarkan kebijakan kontroversial. Sebelumnya, Bobby bersama Kementerian Dalam Negeri pernah berencana mencaplok empat pulau di Aceh, yang menuai penolakan keras dari tokoh dan masyarakat setempat.
“Kalau ini sepak bola, skor sudah 2-0 antara Gubernur Aceh Mualem dengan Bobby Nasution,” tambahnya.
Respon dari Aceh: “Sabar Saja, Jangan Terprovokasi”
Menanggapi kebijakan tersebut, Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem mengajak warganya untuk tetap tenang. Menurutnya, Aceh tidak perlu terbawa emosi menghadapi tindakan Sumut.