“Kalau sudah pakai UV, berarti standar makanan anak-anak kita naik kelas. Harusnya memang begitu,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Di sisi lain, sejumlah kalangan menyoroti kesiapan teknis, terutama di daerah yang masih terbatas infrastruktur dapurnya.
Tantangan distribusi alat sterilisasi dan filter air diperkirakan akan menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah untuk memastikan standar higienitas ini bisa merata hingga pelosok.
Instruksi Prabowo tentang sterilisasi ompreng menggunakan ultraviolet bukan sekadar prosedur teknis, melainkan simbol komitmen negara melindungi kesehatan generasi muda.
Dengan distribusi makanan gratis yang mencapai miliaran porsi, kualitas higienitas memang harus dijaga secara maksimal.
Meski masih ada tantangan teknis di lapangan, kebijakan ini membuka babak baru dalam standar keamanan pangan nasional. Harapan publik jelas: tidak ada lagi kasus keracunan, sekecil apa pun angkanya.
Jika langkah ini berjalan konsisten, Indonesia bisa menjadi salah satu negara dengan sistem distribusi makanan massal paling higienis di dunia.***