nasional

Trump Tegaskan Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat, Dunia Soroti Konflik Palestina

Jumat, 26 September 2025 | 20:00 WIB
Donald Trump tegaskan sikap soal konflik Israel-Palestina (HukamaNews.com / Tangkapan layar)

Langkah ini dipandang sebagai upaya menjaga peluang solusi dua negara yang selama bertahun-tahun menjadi dasar diplomasi perdamaian di Timur Tengah.

Namun, langkah tersebut ditolak mentah-mentah oleh Israel. Arab Saudi bahkan memperingatkan bahwa setiap langkah aneksasi oleh Israel akan membawa konsekuensi serius bagi stabilitas regional.

Saat ini, diperkirakan ada sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, wilayah yang dihuni lebih dari 2,7 juta warga Palestina.

Mayoritas komunitas internasional menilai keberadaan permukiman Israel di wilayah itu ilegal berdasarkan hukum internasional, meski Israel membantah dengan alasan sejarah, agama, dan keamanan.

Baca Juga: Guncang Dunia! PBB Ketok Deklarasi Palestina Bebas Hamas, Mayoritas Negara Arab & Non-Blok Bersatu

Situasi di Lapangan Masih Memanas

Di luar arena diplomasi, kondisi di lapangan tetap genting. Pasukan Israel melanjutkan operasi militer di Gaza dengan serangan udara terbaru yang menewaskan sedikitnya 19 orang.

Otoritas kesehatan Palestina melaporkan, lebih dari 65.000 jiwa telah tewas akibat perang yang terus berlangsung.

Selain itu, ribuan warga sipil hidup dalam kondisi rawan pangan, dengan sebagian wilayah Gaza menghadapi krisis kelaparan.

Kondisi ini memperbesar tekanan internasional agar Israel menghentikan operasi militernya dan mencari jalan damai.

Apakah Trump Bisa Jadi Penentu?

Pernyataan Trump dinilai sebagian analis sebagai upaya merebut kembali peran AS dalam diplomasi Timur Tengah.

Baca Juga: Shigeru Ishiba Terpojok, Koalisi Kalah Pemilu, Tekanan Mundur dari Kursi PM Jepang Kian Keras

Namun, skeptisisme publik tetap tinggi mengingat sejarah panjang konflik Israel-Palestina yang sarat kepentingan politik, ideologi, dan agama.

Bagi sebagian kalangan, langkah Trump bisa menjadi sinyal bahwa AS mencoba menyeimbangkan posisinya di tengah tekanan internasional.

Halaman:

Tags

Terkini