HUKAMANEWS – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan tegas soal konflik Israel-Palestina.
Dalam wawancara di Oval Office, Trump menyatakan dirinya tidak akan mengizinkan Israel menganeksasi Tepi Barat, meski ada dorongan kuat dari politisi sayap kanan Israel.
Pernyataan Trump ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan global terkait konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.
Isu Tepi Barat selama ini menjadi titik panas karena melibatkan ratusan ribu pemukim Israel yang tinggal di wilayah yang juga dihuni jutaan warga Palestina.
Di saat banyak negara mulai mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, pernyataan Trump dipandang sebagai sinyal bahwa Washington mencoba mengambil posisi lebih hati-hati.
Namun, apakah ini cukup untuk menghentikan eskalasi konflik yang sudah menelan puluhan ribu korban jiwa?
Pernyataan Trump dan Tekanan Internasional
Dalam keterangan yang dikutip Reuters pada Jumat, 26 September 2025, Trump menegaskan, “Saya tidak akan mengizinkan Israel untuk menganeksasi Tepi Barat. Tidak, saya tidak akan mengizinkannya. Itu tidak akan terjadi.”
Trump juga menyebut sudah saatnya konflik panjang antara Israel dan Palestina dihentikan. “Sudah cukup. Saatnya berhenti sekarang,” ujarnya.
Baca Juga: Mengurai Alasan Inggris Akui Palestina yang Memicu Ketegangan dengan Israel
Pernyataan itu datang bertepatan dengan kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di New York untuk menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB.
Situasi ini menempatkan konflik Israel-Palestina kembali menjadi sorotan diplomasi global.
Dukungan Internasional untuk Palestina
Sejumlah negara Barat, termasuk Prancis, Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal baru-baru ini secara resmi mengakui negara Palestina.