Komitmen mengirim pasukan perdamaian juga bukan hal baru bagi Indonesia.
Saat ini, TNI tercatat sebagai salah satu kontributor terbesar pasukan perdamaian PBB, dengan ribuan personel yang sudah bertugas di berbagai negara konflik, mulai dari Lebanon, Republik Demokratik Kongo, hingga Sudan Selatan.
Pernyataan Prabowo di New York ini memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang tidak hanya lantang bersuara, tetapi juga siap berkontribusi nyata di lapangan demi perdamaian dunia.
Di media sosial, pernyataan ini menuai apresiasi luas dari warganet. Banyak yang menilai langkah Prabowo menegaskan posisi Indonesia di PBB sebagai sikap tegas yang mencerminkan keberpihakan pada kemanusiaan.
Namun, ada pula suara kritis yang mengingatkan agar pemerintah tetap memperhatikan kesiapan dan keamanan personel TNI bila benar-benar diterjunkan ke Palestina.
Baca Juga: DPR Resmi Sahkan 10 Hakim Agung dan Hakim Adhoc HAM 2025, Ada Nama Dosen Hingga Auditor Pajak!
Mereka berharap, kontribusi ini bisa memberikan efek positif tanpa mengorbankan keselamatan pasukan di medan rawan konflik.
Sikap tegas Indonesia melalui Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa perjuangan rakyat Palestina tidak berdiri sendiri.
Dukungan internasional, khususnya dari negara-negara besar di Asia, menjadi kunci membuka jalan menuju solusi dua negara yang adil.
Kesiapan mengirim pasukan perdamaian PBB juga menunjukkan konsistensi Indonesia dalam peran globalnya sebagai penengah dan penjaga stabilitas. Tidak hanya bicara, tetapi juga siap bertindak nyata.
Pada akhirnya, pesan sederhana yang disampaikan Prabowo—“Perdamaian sekarang”—menjadi refleksi atas harapan jutaan rakyat Palestina dan dunia, bahwa tragedi kemanusiaan di Gaza harus segera berakhir.***