nasional

Presiden Prabowo Tegaskan Pengakuan Palestina Adalah Sisi Sejarah yang Benar, Dunia Diminta Bertindak Cepat

Rabu, 24 September 2025 | 06:00 WIB
Prabowo Subianto pidato di PBB tentang pengakuan Palestina (HukamaNews.com / SEkretariat Presiden)

Ajakan untuk Dunia Bertindak

Prabowo juga mengingatkan bahwa sejarah tidak akan menunggu mereka yang ragu atau menunda sikap.

Menurutnya, negara-negara yang belum mengambil langkah tegas harus segera menentukan posisi, karena pengakuan Palestina adalah langkah politik sekaligus moral yang akan tercatat dalam sejarah dunia.

“Pengakuan harus berarti kesempatan nyata menuju perdamaian yang langgeng. Ini bukan hanya simbol, tapi pintu masuk menuju perdamaian bagi semua pihak,” kata Prabowo.

Sebagai bentuk komitmen konkret, Indonesia bahkan siap mengirim pasukan penjaga perdamaian jika dibutuhkan. “Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian,” ujarnya.

Baca Juga: DPR Resmi Sahkan 10 Hakim Agung dan Hakim Adhoc HAM 2025, Ada Nama Dosen Hingga Auditor Pajak!

Pidato Prabowo ini dinilai sebagai salah satu pernyataan paling kuat dari Indonesia di forum global dalam mendukung pengakuan Palestina.

Sejumlah negara, seperti Prancis, Kanada, Inggris, Portugal, dan Australia, sudah lebih dulu mengakui Palestina. Langkah itu menjadi sinyal bahwa dukungan internasional kian menguat.

Namun, tantangan masih besar. Proses perdamaian Timur Tengah selama ini kerap mandek akibat tarik ulur kepentingan politik global, termasuk pengaruh Amerika Serikat dan sekutunya yang masih berhati-hati dalam mengambil sikap.

Di tingkat domestik, publik Indonesia menyambut positif sikap Presiden Prabowo.

Warganet ramai mengapresiasi langkah ini sebagai bentuk keberpihakan pada kemanusiaan, sekaligus bukti bahwa Indonesia tetap konsisten dalam diplomasi luar negeri bebas aktifnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Gugat Status Tersangka Kasus Chromebook, Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel

Meski pernyataan Prabowo memberi energi baru bagi perjuangan Palestina, banyak pengamat menilai bahwa realisasi solusi dua negara masih memerlukan negosiasi panjang dan keberanian politik dari berbagai pihak.

Konflik Israel-Palestina sudah berlangsung lebih dari tujuh dekade, menimbulkan generasi yang tumbuh dalam suasana perang.

Karena itu, langkah pengakuan internasional terhadap Palestina diyakini bukan hanya soal kedaulatan, tetapi juga tentang mengembalikan martabat dan hak asasi jutaan rakyat yang selama ini terpinggirkan.

Halaman:

Tags

Terkini