HUKAMANEWS – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) yang baru dilantik, Djamari Chaniago, membagikan kisah mengejutkan di balik penunjukannya oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sosok purnawirawan jenderal yang dikenal senior di Akabri itu mengaku baru mengetahui dirinya akan menjadi Menko Polkam sehari sebelum pelantikan.
Dalam pernyataannya kepada media, Djamari menyebut dirinya memang kerap berhubungan dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, yang juga sempat mengisi jabatan Menko Polkam secara sementara.
Namun, tak pernah ada pembicaraan langsung terkait penunjukannya di kabinet.
Baca Juga: Uang Terkait Korupsi Kuota Haji Khalid Basalamah Masih Dihitung KPK, Nilainya Bisa Capai Miliaran
“Kontak dengan Pak Presiden memang agak sering karena saya sering bersama Pak Sjafrie. Tapi sama sekali tidak ada obrolan soal ini,” ujar Djamari saat ditemui di kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).
Telepon Misterius dari Istana
Djamari mengaku baru diberi tahu dirinya akan dilantik setelah menerima telepon dari pihak Istana Negara.
Bahkan, sebelum pelantikan, ia terlebih dahulu mendapatkan kenaikan pangkat jenderal kehormatan dari Presiden Prabowo.
“Diberi tahu karena tahapannya naik pangkat dulu, baru pelantikan,” ucap Djamari tanpa merinci siapa yang menghubunginya.
Kabar penunjukan Djamari sempat mengejutkan kalangan politik dan keamanan.
Baca Juga: Purbaya Sindir Keras Direksi Bank: Jangan Sibuk Main Golf, Fokus Salurkan Kredit ke Sektor Produktif
Pasalnya, ia sudah lama purnatugas dari TNI sejak 2004 dan lebih dikenal di luar lingkar kekuasaan belakangan ini. Namun, latar belakang militernya yang solid membuatnya dipercaya kembali ke panggung nasional.
Latar Belakang Militer Djamari
Djamari Chaniago merupakan alumnus Akademi Militer (Akabri) 1971, satu angkatan lebih senior dari Sjafrie Sjamsoeddin dan tiga tahun di atas Presiden Prabowo yang lulusan 1974.