Namun, Rahayu Saraswati menunjukkan bahwa etika dan moral bisa lebih utama daripada sekadar mempertahankan kursi.
Di tengah rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap politikus, langkah ini menjadi pengingat bahwa pejabat publik seharusnya selalu menempatkan rakyat sebagai prioritas utama.
Pertanyaannya kini, apakah langkah Rahayu akan menjadi preseden baik bagi pejabat lain untuk lebih berani mengambil sikap ketika kepercayaan publik terguncang?
Baca Juga: KPK Bongkar Modus Ridwan Kamil Minta Dana Nonbujeter ke Bank BJB, Begini Skemanya
Atau justru hanya akan dikenang sebagai peristiwa langka yang sulit terulang di masa depan?***