HUKAMANEWS — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, optimistis Menteri Keuangan (Menkeu) baru, Purbaya Yudhi Sadewa, sanggup mengejar target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Keyakinan itu, menurut Luhut, lahir dari pengalaman panjang Purbaya di bidang ekonomi serta rekam jejak kedekatan kerja yang sudah terjalin sejak satu dekade terakhir.
"Saya yakin Pak Purbaya akan bisa berbuat banyak untuk membantu keinginan Bapak Presiden dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi maupun penciptaan lapangan kerja," kata Luhut usai menghadiri pertemuan dengan awak media di Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Bagi Luhut, penunjukan Purbaya sebagai pengganti Sri Mulyani bukan sekadar regenerasi birokrasi, tetapi bagian dari kesinambungan kepemimpinan teknokrat yang sudah teruji. Ia menilai Purbaya bukan hanya sosok berpengalaman, melainkan juga pribadi yang rendah hati.
"Pak Purbaya orang baik, saya kira punya pengalaman yang bagus," ujar Luhut menambahkan.
Kedekatan karier keduanya bukan cerita baru. Sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo, Purbaya sudah lama bekerja di lingkaran Luhut. Pada 2015, ketika Luhut menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Purbaya dipercaya sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi.
Ketika Luhut dipindahkan menjadi Menko Kemaritiman pada 2016, Purbaya kembali diboyong ke kementerian tersebut. Perannya meningkat ketika ia menjabat Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Maritim dan Investasi pada 2018–2020.
Dengan pengalaman lintas kementerian itu, Purbaya dikenal sebagai figur teknokrat yang akrab dengan dinamika kebijakan strategis, mulai dari isu energi, kedaulatan maritim, hingga investasi.
Kini, dengan mandat sebagai Menkeu dalam Kabinet Merah Putih, tantangan yang dihadapi Purbaya jauh lebih kompleks. Ia dituntut mengelola fiskal negara di tengah ketidakpastian global, menjaga stabilitas anggaran, sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja.
Pergantian Sri Mulyani dengan Purbaya dianggap sebagai momentum baru dalam arah kebijakan fiskal Indonesia. Bagi sebagian kalangan, pergantian ini juga mengisyaratkan pergeseran gaya kepemimpinan di Kemenkeu: dari sosok yang dikenal keras menjaga defisit menuju figur yang lebih dekat dengan agenda pembangunan pemerintah.
Luhut menilai, latar belakang Purbaya menjadi modal besar untuk menghadapi tekanan tersebut.
"Dengan pengalaman yang ia miliki, saya yakin Pak Purbaya mampu melaksanakan tugasnya dengan baik," tegasnya.
Optimisme Luhut tentu bukan tanpa catatan. Tantangan Purbaya sebagai Menkeu baru tidak ringan. Indonesia kini berada di persimpangan ekonomi global yang dipenuhi gejolak geopolitik, ketidakpastian harga komoditas, hingga ancaman perlambatan ekonomi dunia.
Selain menjaga pertumbuhan ekonomi, Purbaya harus memastikan stabilitas rupiah, memperkuat ketahanan fiskal, dan menutup celah kebocoran anggaran. Tugas lainnya adalah menyeimbangkan ambisi pembangunan infrastruktur besar-besaran dengan kemampuan fiskal negara.
Artikel Terkait
Usai Menkeu Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Kini Menag Nasaruddin Umar Sebut Guru Upahnya Amal Jariyah, Kalau Cari Uang Jadi Pedagang!
Jejak Karir Purbaya Yudhi Sadewa, dari Migas hingga Pasar Modal, Kini Mengemban Amanah Menkeu
Baru 2 Hari Jadi Menkeu, Purbaya Langsung Kapok Dihujat Netizen Kini Janji Komunikasi Kalem, Beneran Bisa Tahan Lidah?