nasional

Drama Baru Kasus DNA! Lisa Mariana Akhirnya Diperiksa Bareskrim soal Dugaan Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil

Selasa, 9 September 2025 | 13:00 WIB
Lisa Mariana tiba di Bareskrim terkait kasus Ridwan Kamil. (HukamaNews.com / Net)

“Secara ilmiah terbukti CA adalah anak biologis Lisa Mariana, bukan anak biologis Muhammad Ridwan Kamil,” tegas Sumy Hastry.

Temuan ini menjadi titik balik kasus, sebab tuduhan Lisa dianggap mencemarkan nama baik Ridwan Kamil. Laporan kemudian dilayangkan ke polisi dan ditindaklanjuti dalam proses hukum.

Respon Publik dan Dinamika Kasus

Kasus ini ramai dibicarakan di media sosial, memicu perdebatan di kalangan warganet.

Sebagian menilai langkah hukum Ridwan Kamil adalah bentuk pembelaan diri terhadap fitnah, sementara yang lain menyoroti bagaimana isu pribadi bisa berubah menjadi konsumsi publik secara masif.

Baca Juga: Kontroversi Influencer Ferry Irwandi vs TNI: Siapa yang Benar, Siapa yang Hoaks?

Sejumlah pakar hukum menilai perkara ini penting sebagai preseden, terutama di era digital ketika tuduhan tanpa bukti dapat menyebar cepat dan berdampak besar pada reputasi seseorang.

“Kasus ini menunjukkan bahwa ruang digital tidak bisa seenaknya dijadikan arena fitnah. Ada konsekuensi hukum yang jelas,” ujar salah satu pengamat hukum pidana Universitas Indonesia.

Dengan hadirnya Lisa Mariana di Bareskrim hari ini, penyidik diperkirakan akan mendalami peran dan pernyataannya terkait tuduhan terhadap Ridwan Kamil.

Proses ini menjadi bagian dari penyusunan berkas perkara pencemaran nama baik yang diajukan mantan Gubernur Jabar tersebut.

Bareskrim juga menegaskan pihaknya akan tetap objektif, mengutamakan bukti ilmiah dan keterangan saksi dalam menuntaskan perkara.

Baca Juga: Geger di Garut! Warga Nyaris Mencangkul Mortir Aktif Peninggalan Perang, Untung Cepat Diselamatkan Jibom Brimob

Jika berkas dinyatakan lengkap, kasus ini bisa segera dilimpahkan ke kejaksaan untuk tahap penuntutan.

Kasus Lisa Mariana dan Ridwan Kamil membuka babak baru diskusi soal tanggung jawab di ruang publik digital. Tuduhan personal yang menyangkut kehormatan seseorang tidak bisa dianggap sepele, terlebih bila menyangkut figur publik.

Masyarakat diingatkan untuk lebih bijak dalam menyebarkan informasi, terutama di media sosial yang rawan jadi ajang spekulasi.

Halaman:

Tags

Terkini