HUKAMANEWS - Greenpeace Indonesia pertanyakan balik pertanggungjawaban Presiden Prabowo atas rusaknya 600 hektar hutan.
600 hekter hutan yang rusak akibat program food estate singkong ternyata gagal.
Hutan juga bagian dari fasilitas umum dan bagaimana dengan Rp1,5 triliun uang rakyat yang dipakai?
Sudah adakah pertanggungjawabannya?
Demikian tweet X Greenpeace Indonesia, dikutip Selasa (2/9).
Sebelumnya Prabowo pernah melakukan proyek food estate kebon singkong, dimana lokasinya di Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Anggarannya besar Rp1,5 triliun namun statusnya gagal dan hutan yang rusak sangat luas 600 hektar.
Aktivis Greenpeace Indonesia pernah melakukan tinjauan ke lapangan, dimana diperlihatkan luasnya hutan yang dirusak oleh proyek Prabowo ini.
Prabowo saat memberikan keterangannya di Istana, pada Minggu (31/8), atas kerusakan fasilitas umum akibat demo, sangat menyesalkan.
Menurutnya, kalau merusak fasilitas umum itu artinya merusak dan menghamburkan uang rakyat.
Greenpeace menyebut hutan juga merupakan fasilitas umum yang memberikan masyarakat pangan, air dan oksigen.
Tapi mengapa perusakannya dibiarkan tanpa tindakan tegas?
Sementara itu Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa pemerintah segera mempercepat perbaikan sejumlah fasilitas umum yang mengalami kerusakan, akibat aksi anarkis dalam demonstrasi pekan lalu.