nasional

Ratusan Warga Pati Pulang dari KPK Usai Terima Surat Jawaban Soal Dugaan Suap Kereta

Selasa, 2 September 2025 | 08:00 WIB
Warga Pati berunjuk rasa di depan Gedung KPK Jakarta. (HukamaNews.com / Antara)

Namun, Sudewo dengan tegas membantah pernah menerima uang tersebut, termasuk dugaan aliran dana Rp720 juta dari PT Istana Putra Agung dan Rp500 juta dari Bernard Hasibuan melalui stafnya.

Kasus Bermula dari OTT

Kasus besar ini terungkap lewat operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah.

Setelah OTT, KPK langsung menetapkan 10 tersangka, dan jumlah itu terus bertambah seiring berjalannya penyidikan. Hingga November 2024, total ada 14 tersangka termasuk dua korporasi.

Pada Agustus 2025, KPK kembali menahan tersangka ke-15, seorang ASN Kemenhub bernama Risna Sutriyanto. Ia diduga ikut terlibat dalam rekayasa tender proyek pembangunan jalur kereta api.

Baca Juga: Prabowo Beberkan Kondisi Mengerikan Korban Ricuh, dari Luka Bakar Patah Tulang hingga Kepala Bocor yang Harus Operasi

Proyek-Proyek yang Jadi Sorotan

Kasus dugaan korupsi ini mencakup sejumlah proyek strategis, di antaranya:

Pembangunan jalur ganda Solo Balapan–Kadipiro–Kalioso.

Proyek jalur kereta api di Makassar, Sulawesi Selatan.

Empat proyek konstruksi jalur kereta api dan dua proyek supervisi di Lampegan, Cianjur, Jawa Barat.

Proyek perbaikan perlintasan sebidang di Jawa dan Sumatera.

Dalam pengerjaan proyek-proyek tersebut, KPK menduga ada pengaturan pemenang tender yang dilakukan sejak tahap administrasi hingga penentuan kontraktor.

Baca Juga: Warga Pati Geruduk KPK, Desak Kasus Sudewo Dituntaskan, Penyidikan Jalan atau Jalan di Tempat?

Aksi warga Pati di KPK menjadi bukti bahwa masyarakat kini semakin aktif mengawal kasus-kasus besar korupsi di daerah.

Halaman:

Tags

Terkini