Beberapa waktu lalu, misalnya, ia menjadi sorotan setelah menyebut wacana pembubaran DPR sebagai sesuatu yang berlebihan dan melabelinya dengan istilah “orang tolok”.
Kini, dengan mandat baru di Komisi I, publik menantikan kiprah Ahmad Sahroni dalam isu pertahanan, diplomasi, dan intelijen.
Meski bidang yang dihadapinya berbeda, banyak yang percaya bahwa pengalaman politik dan ketegasannya akan tetap terlihat.
“Kalau soal adaptasi, saya kira Sahroni cukup cepat. Dia tipikal orang yang bisa membaca situasi dengan baik,” ujar seorang pengamat politik.
Pergeseran ini juga sekaligus menjadi ujian baru bagi Nasdem untuk menunjukkan konsistensinya menempatkan kader terbaik di posisi strategis.
Bagi Sahroni, perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku tampaknya kembali menuntunnya menghadapi tantangan baru.
Dari jalanan Priok, kursi Komisi III, hingga kini ke Komisi I, kisahnya seolah belum berhenti memberi kejutan.***