Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Abdul Karim, menjelaskan, pemeriksaan masih berlangsung untuk memastikan siapa yang sebenarnya mengemudikan mobil saat insiden terjadi.
“Masih kita dalami peran masing-masing. Ada tujuh personel di dalam mobil, dan semuanya sedang dalam pemeriksaan,” kata Abdul Karim.
Insiden ini juga sempat viral di media sosial. Rekaman video yang menampilkan ojol terlindas baracuda menyulut emosi publik.
Banyak warganet menuntut transparansi penanganan kasus serta keadilan bagi keluarga korban.
Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Abdi Kristianto, membenarkan kabar duka tersebut.
“Iya benar, atas nama Affan sudah meninggal dunia akibat terlindas. Kami berharap polisi serius menindak tegas pelaku,” ucap Abdi.
Selain menyoroti aspek hukum, tragedi ini juga menyingkap risiko besar yang dihadapi pekerja ojol di jalanan.
Mereka tidak hanya bergulat dengan bahaya lalu lintas, tetapi juga bisa menjadi korban dalam situasi keramaian sosial.
Peristiwa ojol terlindas baracuda ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban dan komunitas pengemudi.
Baca Juga: Di Saat Ratusan Pendemo Mulai Bentrok dengan Aparat, Gedung DPR Malah Kosong Dikarenakan Pegawai WFH
Masyarakat kini menunggu langkah nyata kepolisian dalam menegakkan keadilan, bukan sekadar janji tanggung jawab.
Apabila kasus ini ditangani transparan, kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian dapat dipulihkan.
Namun jika tidak, tragedi ini berpotensi menjadi catatan hitam yang memperlebar jurang ketidakpercayaan.***