Wacana Tutut naik menjadi Ketua Umum Golkar muncul di tengah kondisi partai yang menghadapi tantangan konsolidasi pasca pemilu.
Sebagai salah satu partai tertua di Indonesia, Golkar dianggap membutuhkan figur yang bisa menyatukan faksi-faksi internal sekaligus menjaga kedekatan dengan lingkar kekuasaan.
Jika benar restu istana mengalir, kehadiran Tutut bisa menjadi sinyal kembalinya pengaruh keluarga Cendana dalam panggung politik nasional.
Meski dukungan semakin kencang, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Tutut Soeharto terkait kesiapannya maju sebagai calon Ketua Umum Golkar.
Beberapa pihak menilai, jika benar-benar bersedia, Tutut akan membawa romantisme Orde Baru sekaligus menghadirkan wajah baru dalam kepemimpinan partai.
Publik pun menanti apakah Partai Golkar akan kembali dipimpin figur dari trah Soeharto, atau memilih melanjutkan kepemimpinan dari kader generasi milenial.***